TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)



                 TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)


Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi ; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan  perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan  gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).


Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:


Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak).  Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu  pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada. 
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada pada poros pembalik (counter shaft/output  shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.
Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya. Susunan roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan kecepatan dan momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear wheel) tergantung dari transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat diperbesar lewat transmisi.
Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang lain ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan,  maka beban tersebut dapat terangkat dengan mudah sekali



 






 


 



Gambar 3.
      
B
500 kg
 
M….? kg

 
Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg, maka dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m dari tumpuan (fulcrum)


 







                                                                         Gambar 4.
      
Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m dari tumpuan (fulcrum)




Text Box: 10 m
 







Gambar 1.

           Pada gambar 1. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban 500 kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan naik sejarak 10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan dengan kecepatan konstan.
            Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen terhadap sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi garis kerja gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu membuat putaran yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Moment terhadap suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M) satuannya kg.m
            Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg dengan lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan B = 500 kg adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan tuas adalah transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :
1.      Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan dapat mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat
2.      Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen  dikurangi oleh transmisi maka beban kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan bertambah.
Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi yang kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang dipindah adalah 100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive shaft keperkaitan roda gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan pun akan berbeda.Seperti gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400 kg.m. Hal ini disebabkan jarak drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 2B, pada driven gear menghasilkan momen sebesar  200 kg.m
Momen 400 kg.m
 
Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg
 
4
 
1
 
perb
 

                       
                                                   Gambar 2A

2
 
1
 
Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg
 
Momen 200 kg.m
 
perb


 


Gambar 2B.  Prinsip penambahan momen pada roda gigi

              Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque

                        1. Gear kecepatan  rendah (untuk start dan Menanjak)
Kecepatan Motor
Torque
Rendah
Tinggi





perb
Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah tetapi tenaga yang dihasilkan besar.
                         2. Gear Kecepatan menengah
Kecepatan Motor
Torque
Menengah
Menengah

perb

3.  Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)
Kecepatan Motor
Torque
Tinggi
Kecil
Roda gigi penggerak
 
Roda gigi yang digerakkan
 
roda gigiTOP
Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.


Gear Ratio dan Kecepatan Roda








 










Keterangan :
Z1    : Primary drive gear
Z2    : Primary driven gear
Z3    : Main Shaft Gear
Z4    : Counter Shaft Gear
Z5    : Drive Gear Sprocket
Z6    : Driven Gear Sprocket


 
Total Ratio(TR) = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5

Hubungan antara Total Ratio (TR) dengan Kecepatan Kendaraan :
Rumus : V =  (km/jam)
Dimama :      D  :  diameter efektif roda (m)
                                                  N  :  Putaran mesin
                                                  i   :   ratio reduksi total tiap gigi percepatan

              Syarat –syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah :
              1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi
              2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki
              3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi
              4. Kualitas bahan harus baik
C.  KOMPONEN,FUNGSI  KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL

1.      Jenis-jenis Transmisi
Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi  2 (dua)
                                                                        Sliding mesh type
a.       Trasmisi Manual                           Constan mesh type
                                                                        Syncromesh type
b.      Transmisi Otomatis                       Continuously Variable Transmision (CVT)
                                                                        Transmision Otomatis                 Fluida type
                                                                                                                        Electric type
Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously Variable Transmision(CVT)
a.         Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada semester 2
b.        Constant mesh type
Nama komponen dan fungsi masing-masing :
             Komponen  utama transmisi type constant mesh adalah :
             a.  Main shaft (poros utama)
                  Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros utama selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.
             b.  Counter shaft (poros lawan)
                  Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.
             c.  Shift fork sebegai penggerak gigi geser
             d.  Shift drum sebagai penggerak shift fork

             Gigi-gigi transmisi antara lain :
             1.  Gigi mati                : yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar
             2.  Gigi bebas              : yaitu gigi yang berputar bebas pada poros
             3.  Gigi geser               : yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau arah kanan)
                

Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.
Z1
 
Z2
 
trans constan
              Sesuai dengan gambar di atas  teterdiri dari beberapa gigi yaitu :
              1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu :
                  a.   M1   :  Gigi mati
                  b.   M4   :  Gigi bebas
                  c.   M3   :  Gigi geser mati
                  d.   M5  :  Gigi bebas
                  e.   M2  :  Gigi mati
                  f.   Z2    :  Primary driven gear
              2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu :
                  a.   C1   :  Gigi bebas
                  b.   C4   :  Gigi mati geser
                  c.   C3   :  Gigi bebas
                  d.   C5   :  Gigi mati geser
                  e.   C2   :  Gigi bebas

              3  Mekanisme Pemindah Gigi
                              Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat  tanpa menimbulkan bunyi. Ada dua type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :
             a. Type Rotari
                       Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan demikian shift fork bergerak sesuai putaran cam
Gear shift lever
 
Gear shift cam
 
Gear shift lever
 
Gear shift shaft
 
Gear shift fork
 
Type rotary
          Pemindah gigi type rotary yang dibongkar :
.
Gear shift cam
 
Gear shift  arm
 
Gear shift fork
 
Gear shift shaft
 
 Shift fork shaft
 
Gear shift lever
 
shift drum

          b. Type Balik (Return Type)
                          Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai arahan pada cam





Gear shift fork
 


Gear shift lever
 

 
Gear shift drive gear
 
Gear shift driven gear
 
Gear shift shaft
 
Cam groove
 
Gear shift cam
 
Gear shift fork
 
Pemindah rotasi 2
             Cara kerja transmisi manual :
             SIKAP 1.
                         Apabila kita ingin transmisi pada sikap 1, hal ini berarti gigi C1 harus mendapat putaran dari poros utama (main shaft) oleh karena itu gigi C1 harus dibuat gigi mati, agar bisa memutarkan poros lawan (counter shaft) yaitu dengan cara menggeser gigi mati geser C4 ke arah gigi C1 agar DOG pada gigi C4 masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi C1, sehingga gigi C 1 akan berubah menjadi gigi mati.
             Aliran tenaga pada sikap 1 adalah :
Counter shaft
 
C4 (gigi mati geser)
 
             Mesin        Z1(primary drive gear)           Z2 (primary driven gear)    main shaft                   
             M1 (gigi mati)         C1(gigi bebas)
             SIKAP 2.
                        Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya ke primary driven gear meneruskan tenaga ke main shaft melalui kopling, memutarkan roda gigi M2(gigi mati) , selanjutnya memutarkan roda gigi C2(gigi bebas), gigi geser(C5) digeser ke kanan mengunci gigi bebas C2 selanjutnya menuju cunter shaft.
            Aliran tenaga pada sikap 2  adalah :
            Mesin         Z1(primary drive gear)                                                            Z2(primary driven gear)     main shaft
            M2(gigi mati)            C2(gigi bebas)             C5(gigi geser)            Counter shaft
            SIKAP 3
                       Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya memutarkan primary driven gear, meneruskan tenaganya ke main shaft melalui kopling,selanjutnya tenaga diteruskan menuju M3(gigi geser mati) memutarkan C3(gigi bebas), C4(gigi mati geser) digeser ke kanan mengunci  C3(gigi bebas) menyatu dengan counter shaft selanjutnya meneruskan tenaganya ke gear sprocket.
            Aliran tenaganya adalah : mesin        Z1(primary drive gear)         Z2(primary driven gear)
sprocket gear
 
Counter gear
 
                            Main shaft           M3(gigi geser mati)               C3(gigi bebas)              C4(gigi geser mati)
             SIKAP 4
                        Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda gigi bebas (M4), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kiri mengunci roda gigi bebas (M4) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi M4 memutarkan roda gigi C4(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket
             Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear)         Z2 (primary driven gear)
             Main shaft           M4(gigi bebas)               M3(gigi geser mati)             M4(roda gigi bebas)
                           C4(gigi geser mati)            counter shaft               gear sprocket
             SIKAP 5
                         Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda gigi bebas (M5), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kanan mengunci roda gigi bebas (M5) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi bebas(M5) memutarkan roda gigi C5(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket
             Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear)         Z2 (primary driven gear)
             Main shaft           M5(gigi bebas)               M3(gigi geser mati)             M5(roda gigi bebas)
                           C5(gigi geser mati)            counter shaft               gear sprocket

 PERAKITAN TRANSMISI
      Perakitan  transmisi dilakukan merupakan kebalikan dari langkah membongkar     
TRANSMSI DIBONGKAR


PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH GIGI

Lepaskan klip-klip pin pembimbing.
Lepaskan pin-pin pembimbing, kemudian lepaskan
garpu-garpu pemindah.
Garpu pemindah
 
klip
 
Tromol pemindah gigi
 

Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan terhadap
keausan atau kerusakan.
Ukur diameter luar tromol pemindah gigi.
BATAS SERVIS: 33,93 mm

Ukur diameter dalam garpu pemindah.

BATAS SERVIS: 34,15 mm


Ukur ketebalan cakar garpu pemindah.
BATAS SERVIS: 4,60 mm




  PERAKITAN TROMOL PEMINDAH GIGI
 Drum pemindah gigi


Pasang garpu-garpu pemindah pada tromol
pemindah gigi.
Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan dengan
klip-klip.
Klip pin pembimbing
 
Tromol pemindah gigi

 
Garpu pemindah gigi
 
Pin pembimbing
 
PENGGANTIAN BANTALAN TRANSMISI

Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari anda.
Bantalan-bantalan harus berputar dengan halus dan
tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan
terpasang erat pada bak mesin.
Gantikan bantalan jika bantalan tidak berputar
dengan halus, tanpa suara, atau terpasang longgar
pada bak mesin.


Lepaskan sil oli poros lawan.
Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin
kanan.
Bantalan poros lawan
 
Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin kiri
Bantalan poros utama
 
Masukkan bantalan-bantalan ke dalam bak mesin.

KUNCI PERKAKAS:
Driver 07749 - 0010000
Attachment, 28 x 30 mm 07946 - 1870100
Attachment, 37 x 40 mm 07746 - 0010200
Pilot, 12 mm 07746 - 0040200
Pilot, 17 mm 07746 - 0040400
 Oil seal
 
Lumasi gemuk pada bibir sil oli baru poros lawan.
Pasang sil oli poros lawan.
PEMASANGAN TRANSMISI

Lumasi gigi-gigi transmisi dan tromol pemindah gigi
dengan oli mesin yang bersih.
Rakit poros utama, poros lawan dan tromol pemindah
gigi seperti pada gambar.
 Poros lawan
 
 Poros utama
 
 Tromol pemindah gigi
 
Pasang poros utama, poros lawan, dan tromol
pemindah gigi sebagai satu rakitan pada bak mesin
kiri.
Putar tromol pemindah gigi untuk memeriksa cara
kerja transmisi.
 Main shaft,counter shaft,rakitan tromol penggerak gigi
 
KICK STARTER

PELEPASAN
Lepaskan poros (spindle) kick starter dari mesin
kanan.
BONGKAR

Lepaskan cincin washer .
Lepaskan cincin pengunci dan lepaskan ratchet
starter dan pegas ratchet .
Cincin pengunci
 
Cincin washer
 
Pegas ratchet
 
Ratchet starter
 
Lepaskan cincin pengunci, cincin washer dan gigi
pinion starter.
Cincin washer
 
Cincin washer
 
PEMERIKSAAN

Periksa poros (spindle) kick starter terhadap
kebengkokan.
Periksa pegas gesek terhadap keausan.
Periksa setiap bagian terhadap keausan atau
kerusakan, ganti jika perlu.
PERAKITAN

Perakitan dilakukan dalam urutan kebalikan dari
pelepasan.

PEMASANGAN

Pasang poros (spindle) kick starter dengan
mentepatkan pegas ratchetnya dengan alur pada bak
mesin kiri seperti pada gambar.
Poros kick starter
 
tepatkan
 
PERAKITAN BAK MESIN

Bersihkan permukaan tempat gasket pada bak mesin
sebelum merakit.
Pasang pin-pin dowel dan gasket baru pada bak
mesin kiri.

Poros kick starter
 
Dowel pin
 
Pasang bak mesin kanan di atas bak mesin kiri.

CATATAN
Pastikan bahwa gasket tetap pada di tempatnya.
Bak mesin kiri
 
Bak mesin kanan
 
Pasang dan kencangkan baut-baut bak mesin dalam
pola bersilang dalam 2-3 langkah.
Pasang selang pernapasan bak mesin.
Selang pernafasan
 
baut
 
Pasang rotor saklar posisi gigi dengan mentepatkan
pin pada alur tromol pemindah gigi.
Pasang baut soket pada tromol pemindah gigi







tepatkan
 
Rotor saklar posisi gigi
 
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang
ditentukan.
TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m
Pasang pegas pengembali dan penahan pada poros
(spindle) kick starter.





Rotor saklar posisi gigi
 
Baut soket
 
Pasang cincin pengunci pada alur poros kick starter.
Pasang bagian-bagian yang dilepaskan kebalikan
dari pelepasan.
penahan
 
Cincin pengunci
 
Pegas pengembali
 





EVALUASI
1.  Apakah fungsi transmisi pada kendaraan bermotor, dan apa dampaknya jika kendaraan tanpa  transmisi ?
2. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh transmisi !
3. Hitunglah gear ratio dan kecepatan  roda belakang dengan data-data sebagai berikut :









 









                Dimana :
                              Z1  : 18          Putaran mesin (N1)     : 10.000 rpm
                              Z2  : 67          Diameter  roda            :  55 cm
                              Z3  : 21          Hitunglah                    :  Total Ratio (i)  Putaran roda belakang  dan
                              Z4  : 23                                            Kecepatan roda belakang(V)
                              Z5  : 15
                              Z6  : 37

4.  Amati sepeda motor tempat anda praktek industri. Apa jenis transmisi yang digunakan pada kendaraan tersebut?
5.  Sebutkan alat-alat khusus(SST) yang diperlukan pada saat overhaul transmisi!
     dan jelaskan fungsi masing-masing alat khusus tersebut
6.  Sebutkan beberapa langkah kerja sebelum membongkar/membelah transmisi !
7.  Pada saat memasang garpu pemindah(shift fork) perlu memperhatikan tanda pemasangan,tanda apakah itu? Apa tujuannya?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar