The Great Wall of China (Tembok besar China)
1. Pengantar dan Pengenalan
![]() |
Peta Jalur Tembok Besar China |
Tembok Raksasa
Tiongkok atau Tembok Besar Tiongkok (Hanzi tradisional: 長城; Hanzi
sederhana: 长城; pinyin: Chángchéng), juga dikenal di Tiongkok dengan nama
Tembok Raksasa Sepanjang 10.000 Li (10.000 li = 5.760 km. Dalam bahasa
Mandarin, jumlah 10.000 biasanya secara figuratif dianggap sebagai
"tidak terbatas", sehingga angka tersebut sebenarnya mengaandung arti
"tembok yang panjangnya tak terbatas) merupakan bangunan terpanjang yang
pernah dibuat oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Tiongkok.
Panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur
hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan
untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari Utara pada masa itu. Lebar
bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m
dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12
m.
Untuk membuat tembok raksasa
ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula,
diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun
menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah
dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada
Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan
pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.
![]() |
Gambar Tembok Besar China
|
Sepeninggal
Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru
dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di
zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat
adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok
berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya
dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok.
Tembok
Raksasa Tiongkok dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban
Dunia. Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs
Warisan Dunia UNESCO.
2. Sejarah Pembangunan
Sejarah
pembangunan Tembok Besar Tiongkok dapat dilacak sampai abad ke-9
sebelum Masehi. Pada waktu itu, pemerintahan di bagian tengah Tiongkok
menyambung benteng dan menara api yang merupakan pos penjagaan tentara
di perbatasan menjadi satu tembok panjang dalam rangka menangkis
serangan etnis-etnis dari bagian utara Tiongkok. Sampai pada Masa
Chunqiu dan Negara-negara Berperang, pertempuran berkecamuk di antara
negara-negara kepangeranan yang saling berkonfrontasi.
![]() |
Sketsa Tembok Besar China |
Negara-negara
itu demi pertahanannya sendiri berturut-turut membangun tembok besar di
atas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan. Pada tahun
221 sebelum Masehi, Kaisar Qinshihuang menyatukan Tiongkok. Setelah itu,
Kaisar Qinshihuang memerintahkan agar tembok-tembok yang dibangun oleh
berbagai negara kepangeranan itu disambung menjadi satu tembok besar
sebagai kubu pertahanan untuk menangkis serangan pasukan kavaleri etnis
nomadik di padang rumput Monggolia bagian utara Tiongkok.
Tembok Besar pada waktu itu
panjangnya mencapai 5000 kilometer lebih. Tembok Besar pada Dinasi Han
setelah runtuhnya Dinasti Qin diperpanjang sampai 10 ribu kilometer
lebih. Dalam sejarah selama 2000 tahun yang lalu, penguasa di berbagai
zaman tak pernah berhenti membangun Tembok Besar sehingga panjang
totalnya mencapai 50 ribu kilometer, yang cukup untuk mengitari bumi
satu kali lebih.
Tembok Besar yang kita sebut
sekarang kebanyakan adalah tembok besar yang dibangun pada Dinasti Ming
yang berkuasa antara tahun 1368 dan 1644. Ujung baratnya berpangkal dari
Benteng Jiayu di Provinsi Gansu Tiongkok Barat dan ujung timurnya
terletak di pinggir Sungai Yalu Provinsi Liaoning Tiongkok Timur Laut
setelah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonom sepanjang 7300
kilometer, atau sama dengan 14 ribu li Tiongkok. Dengan demikian, Tembok
Besar itu disebut sebagai "tembok panjang 10 ribu li" di Tiongkok.
Sebagai kubu pertahanan, Tembok
Besar dibangun dengan mengikuti jalannya puncak pegunungan. Topografi
yang dilewatinya sangat rumit, antara lain, gurung pasir, padang rumput
dan rawa. Untuk menyesuaikan diri dengan berbagai topografi, pelaksana
pembangunan Tembok Besar menerapkan struktur yang luar biasa dan
berbeda-beda. Kesemua ini menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa
Tionghoa.
![]() |
Tembok Besar China yang Berlika Iiku |
Tembok
Besar yang berliku-liku mamanjang menyusuri puncak pegunungan hampir
mustahil ditaklukkan oleh musuh pada zaman kuno karena gunung dan lereng
yang menjadi dasar tembok itu terlalu terjal untuk didaki.
Tembok Besar dibangun dengan
batu besar disisipi dengan tanah dan batu pecahan. Tingginya kira-kira
10 meter dan lebarnya kira-kira 5 meter, cukup untuk 4 ekor kuda
berjalan berdampingan. Dengan demikian, sangat mudah untuk manuver
tentara dan pengangkutan bahan pangan dan senjata. Di sisi dalam tembok
dibangun pintu dan tangga untuk naik turun.
Tembok Besar disambung dengan
benteng atau menara api setiap sektor, di mana tersimpan senjata dan
bahan pangan. Benteng dan menara api itu digunakan sebagai tempat
istirahat bagi prajurit pada waktu damai dan sekaligus merupakan kubu
pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Selain
itu, begitu diketahui terjadinya agresi musuh, di menara api itu akan
dinyalakan api pada waktu malam dan asap pada siang hari sehingga kabar
tentang serangan musuh dapat tersebar ke seluruh negeri dalam waktu
dekat.
Di sektor penting Tembok Besar,
misalnya lintasan strategis, celah gunung dan perbatasan gunung dengan
laut biasanya dibangun loteng gerbang besar. Loteng-loteng gerbang itu
tidak hanya kelihatan megah, tapi juga mencerminkan seni arsitektur
cemerlang zaman kuno Tiongkok. Sekarang sebagian loteng gerbang itu
telah berubah menjadi obyek wisata, misalnya Loteng Gerbang Shanhaiguan
di ujung timur Tembok Besar yang dijuluki sebagai loteng gerbang nomor
satu Tiongkok dan Loteng Gerbang Juyongguan sektor Badaling Tembok Besar
di sekitar Beijing.
Fungsi Tembok Besar sebagai kubu
pertahanan militer sekarang sudah tidak ada lagi, namun keindahan
arsitekturnya tetap sangat mengagumkan.
![]() |
Struktur Bentuk Tembok Besar China |
Keindahan
Tembok Besar tercermin pada kemegahan, kekuatan dan kebesarannya.
Melepas pandang dari tempat jauh ke Tembok Besar, tembok besar tinggi
yang memanjang selama ribuan kilometer itu tampak serupa naga mahabesar
yang menggeliang-geliut menyusuri pegunungan; jika dilihat dari jarak
dekat, maka tembok itu penuh dengan daya tarik seni dengan arsitekturnya
yang aneka ragam.
Tembok Besar adalah hasil jerih
payah yang dibasahi keringat dan darah serta diresapi kecerdasan rakyat
Tiongkok pada zaman kuno. Betapa beratnya proyek pembangunan Tembok
Besar pada zaman kuno yang masih rendah tenaga produktif memang sulit
dibayangkan.
3. Cerita Dibalik Tembok Besar China
Tembok
Jiayuguan (di propinsi Gansu) adalah salah satu nadi yang membentang di
sebagian Jalan Sutra Kuno (jalur yang membentang dari Eropa Selatan,
Arab, India, sampai ke China). Pembangunannya
Memerlukan jumlah pekerja dan
sumber materi yang luar biasa besarnya. Dari balik tembok-tembok
Jiayuguan inilah muncul berbagai macam cerita yang kadang aneh kadang
indah tentang pembangunan nya.
![]() |
Panjangnya Tembok Besar China |
Konon
pada jaman Dinasti Ming(1368-1644) seorang pekerja yang bernama Yi
Kaizhan adalah ahli Matematika. Dia mengkalkulasikan bahwa pembangunan
Tembok Jiayuguan akan membutuhkan 99,999 buah batu. Pengawasnya tidak
percaya dan mengatakan jikalau kalkulasinya salah meskipun dengan satu
buat batu saja maka dia dan seluruh pekerja akan dihukum dengan kerja
keras selama tiga tahun.
Setelah pembangunan selesai, si
pengawas sangatlah senang ketika dia melihat satu batu masih tertinggal
di belakang gerbang Xiwong. Tetapi saat itu juga Yi Kaizhan tiba-tiba
mengatakan bahwa batu itu ditaruh disitu oleh makhluk supranatural untuk
menstabilkan tembok, dan jika dipindah satu inci pun seluruh Jiayuguan
akan runtuh. Sekarang, para pengunjung Tembok Jiayuguan dapat menemukan
batu itu, persis seperti hari dimana si pengawas menemukannya.
4. Panjang Tembok Besar
Tembok
Besar China ternyata lebih panjang dari perkiraan sebelumnya. Demikian
survei pertama yang diumumkan untuk memastikan panjang tembok kuno itu.
![]() |
Tembok Besar China Pada Malam Hari |
Studi
pemetaan pemerintah selama dua tahun menemukan bahwa dinding itu
panjangnya 8.850 km. Padahal, panjang tembok itu biasanya disebut
sekitar 5.000 km. Perkiraan sebelumnya, panjangnya didasarkan pada
catatan sejarah.
Media pemerintah
menyebutkan, teknologi infra merah dan GPS membantu melokalisasi
beberapa daerah yang tersembunyi oleh badai pasir. Proyek itu menemukan
bahwa bagian dinding sepanjang 6.259 km, parit pertahanan 359 km, dan
2.232 km pertahanan alamiah seperti perbukitan dan sungai. Studi itu
dilaksanakan oleh Lembaga Warisan Budaya dan Biro Survei dan Pemetaan.
Para
pakar menyebutkan, bagian tembok yang baru ditemukan dibangun masa
Diansti Ming (1368-1644), dan membentang dari Pegunungan Hu di Provinsi
utara Liaoning sampai ke Celah Jiayu di Provinsi Gansu di China barat.
![]() |
Tembok Besar China Pada Musim Gugur |
Di
bulan Maret 1985, sebuah laporan dari tim penyelidik Pemerintah China
berdasarkan penelitian selama 5 tahun berhasil membuktikan bahwa panjang
total Tembok Besar China mencapai 9.975 Km. Beberapa kalangan masih
meragukan laporan ini.
Proyek itu
akan berlanjut sampai 18 bulan lagi untuk memetakan bagian tembok yang
dibangun semasa Dinasti Qin (221-206BC) dan Dinasti Han (206BC-9AD).
Tembok yang merupakan bangunan buatan manusia terbesar di dunia dibangun
untuk melindungi perbatasan utara Imperium China.
Kalangan
arkeolog telah melobi untuk survei itu agar bisa menyediakan para ahli
dengan pemahaman akurat konstruksi tembok itu. Di China, tembok ini
dikenal sebagai "tembok panjang 10.000 Li".
Tembok
Besar China ini tidak lain adalah serangkaian tembok dan karya yang
dimulai di abad ke-5 dan pertama kali dihubungkan di bawah Qin Shi Huang
sekitar 220 SM. Tembok China itu dimasukkan oleh Unesco sebagai situs
warisan dunia tahun 1987.
5. Rahasia Kekuatan Tembok Besar China
Rahasia
dari kekuatan dan umur panjang Tembok China terletak pada ketan yang
digunakan sebagai perekat campuran semen, menurut penemuan sejumlah
ilmuwan China. Dr. Zhang mengatakan penggunaan ketan merupakan salah
satu inovasi tekhnis terbesar pada jaman tersebut.
Para pekerja membangun Tembok
Besar pada jaman Dinasti Ming, sekitar 600 tahun silam dengan
mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai bahan standar campuran
perekat, ujar Dr. Zhang Bingjian.
Campuran ketan mengikat batu
bata begitu erat banyak rumput liar tidak bisa tumbuh. Namun, penolakan
luas terjadi di selatan China terhadap pembangunan Tembok tersebut
karena kaisar Ming meminta panen ketan di selatan untuk makanan pekerja
dan sebagai campuran semen.
"Campuran perekat semen kuno
tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik,"
ujar Dr. Zhang, pakar kimia dari Universitas Zhejiang, kota Hangzhou,
China Timur, seperti dilansir Telegraph.
"Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen," imbuhnya.
"Komponen anorganiknya adalah
kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah amilopektin yang berasal
dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan mikrostruktur padat,
menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis
yang lebih besar," menurut laporannya dalam jurnal American Chemical
Society.
Dr. Zhang mengatakan, penggunaan
ketan, bahan makanan pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi
tekhnis terbesar pada saat itu, yang membantu berbagai pusara, pagoda
dan tembok pada jaman Dinasti Ming dari hantaman cuaca, gempa bumi serta
bencana alam lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar