BAB II
PEMBELAJARAN
A.
RENCANA PEMBELAJARAN SISWA
Kompetensi : Penanganan
Jaringan LAN
Sub Kompetensi :
Menguasai perbaikan dan atau setting ulang koneksi
jaringan
Jenis Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat Belajar
|
Alasan Perubahan
|
Tanda Tangan Guru
|
Mempersiapkan perbaikan konektifitas jaringan pada PC yang bermasalah
|
|
|
|
|
|
Memperbaiki konektifitas jaringan pada PC
|
|
|
|
|
|
Memeriksa, Menguji & pembuatan laporan hasil
pemeriksaan dan perbaikan konektifitas jaringan pada PC
|
|
|
|
|
|
B.KEGIATAN
BELAJAR
1.
Kegiatan Belajar 1: Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan
pada PC yang Bermasalah
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
1)
Peserta
diklat mampu menyusun langkah-langkah persiapan perbaikan konektifitas jaringan
2) Peserta
diklat mampu memilih peralatan bantu pemeriksaan yang tepat
b.
Uraian
Materi 1
Persiapan
untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih
dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam
jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita
juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar
dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya
mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada
pembahasan berikut akan membahas tentang
persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star.
Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua
jaringan paling bayak digunakan.
1)
Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan
dengan Topologi Bus
Merupakan
topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial
dengan menggunakan T-Connector
dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu
kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
-
merupakan
satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevevalent karena
sederhana dalam instalasi
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau
tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus
atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
- Topologi Bus adalah jalur transmisi
dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal
hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan
tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya
akan dilewati signal.

Gambar
1 Jaringan dengan Topologi Bus
Persiapan yang
dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang
dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a)
Kartu
Jaringan (Network Interface Card/ LAN
Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang
terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer
server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat
dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA

Gambar
2.
a.
Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b.
Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
b)
Kabel dan
konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan
topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial.
Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk (
disebabkan medan
listrik dan fase signal) dan electical
inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat
semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial
kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai
diatas 300m dengan menggunakan repeater.
Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.


Gambar
3. Kabel Jenis Coaxial atau RG-58/BNC
Konektor yang digunakan dalam jaringan
Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis
yakni:
a)
Konektor
BNC
Konektor
BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
b)
TerminatorBNC
Konektor
BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki
nilai hambatan 50 ohm.
c)
TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke
Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.




a b c
Gambar 4. Jenis-jenis Konektor
BNC
a. Konektor BNC, b. Terminator BNC, c. T BNC
2)
Persiapan
Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di
berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi
kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang
kabel yang dapat menyebabkan (loss effect)
karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
a)
Setiap node berkomunikasi
langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
b)
Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
c)
Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa
mengganggu jaringan lain
d)
Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya
menggunakan kabel UTP

Gambar 5. Jaringan
dengan Topologi Star
Persiapan yang
harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang
dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a)
Kartu
Jaringan (Network Interface Card/ LAN
Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang
terpasang pada slot ekspansi pada
sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga
komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan
topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.

Gambar 6.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu
jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor RJ 45
b)
Kabel
dan Konektor
Kabel yang
digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit
satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari
dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4
pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai
dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya
di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orange-putih orange),
(hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biru-putih biru).


Gambar
7. Kabel Jenis UTP (Unshielded
Twisted Pair)
Konektor yang
digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang
khusus yakni Cramping tools.



a b
Gambar 8
a. Konektotor RJ 45 b. Cramping tools

Gambar 9. Susunan Konektor
dan Pengkabelannya
c.
Rangkuman
1
1) Sebelum
melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer workstation (client) yang
bermasalah diperlukan peralatan dan harus diketahui jenis topologi jaingan yang
di gunakan oleh komputer workstation
(client) tersebut.
2) Karakteristik
Topologi Bus
·
Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup
dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
·
Paling prevvalent karena
sederhana dalam instalasi.
·
Signal melewati 2 arah dengan satu kabel
memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
·
Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau
longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
·
Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal
diterima dan dikirim pada setiap alat/device
yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan
ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan
mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.
3) Karakteristik
Topologi Star
·
Setiap node
berkomunikasi langsung dengan central node,
traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
·
Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
·
Keunggulan jika
terjadi kerusakan pada salah satu node
maka hanya pada node tersebut yang
terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
·
Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya
menggunakan kabel UTP
4) Peralatan atau
bahan yang dibutuhkan untuk membuat jaringan komputer adalah:
·
Kartu Jaringan (Network
Interface Card/LAN Card)
·
Kabel dan Konektor
·
Switch/Hub
5) Kabel UTP (Unshilded Twisted Pair) merupakan salah
satu kabel untuk menghubungkan komputer dalam jaringan komputer dengan topologi
Star dan yang paling banyak digunakan.
6) Kabel UTP
dihubungkan dengan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel digunakan tang
khusus yang dikenal dengan nama Cramping
tools, sedangkan untuk kabel Coaxial
dihubungkan dengan konektor BNC.
d.
Tugas
1
1)
Amati
Jaringan yang hendak perbaiki konektifitasnya dan catatlah!
2)
Catatlah
jenis, fungsi dan karakteristik peralatan dan bahan yang digunakan dalam
jaringan dengan topologi Star maupun jaringan dengan topologi Bus.
3)
Catat
Kebutuhan alat dan bahan sesuai dengan topologi jaringan yang hendak diperbaiki
konektifitasnya!
e.
Tes
Formatif 1
1)
Mengapa
kabel UTP jangkauannya untuk membangun jaringan lebih pendek apabila dibandingkan
dengan kabel coaxial? Jelaskan?
2)
Apa yang dimaksud dengan terminator dan apa fungsinya pada
jaringan dengan Topologi Bus?
f.
Kunci
Jawaban Formatif 1
1) Karena kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor
dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel
tersebut. Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang
Sedangkan
kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi
interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya
yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul
interferensi listrik yang terdapat pada 2 atau 4 pasang tersebut, sehinga bila digunakan dalam kabel yang
panjang interferensi listrik akan semakin tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan dalam sistem jaringan tersebut.
2) Terminator adalah konektor yang
digunakan dalam sistem jaringan dengan topologi Bus. Terminator mempunyai nilai tahanan 50 ohm. Merupakan tanda ujung dari
sebuah jaringan dengan topologi Bus. Apabila terdapat terminator pada kartu
jaringan (LAN Card) dalam sebuah sistem jaringan dengan topologi
bus berarti bahwa komputer tersebut
merupakan ujung dari sebuah jaringan yang dibangun.
g.
Lembar
Kerja 1
Alat dan bahan :
Kabel coaxial, konektor BNC, T BNC, Terminator BNC, Kabel UTP, Konektor RJ45, Tang (Cramping tools).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1)
Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2)
Gunakan
alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh
(tersengat listrik)
3) Letakkan
peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
4) Bacalah dan
pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan
semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2)
Periksa
semua bahan dan peralatan dalam kondisi yang baik.
3)
Catat
jenis fungsi dan karakteristik peralatan serta bahan yang digunakan dalam
jaringan denga topologi star maupun jaringan dengan topologi Bus.
4)
Buatlah
pengkabelan Coaxial menggunakan konektor
BNC dengan baik.
5)
Buatlah
pengkabelan untuk kabel UTP model kabel lurus (Straight Cable) dan
kabel silang (Crossover Cable)
6)
Setelah
selesai rapikan dan bersihkan tempat praktek
2.
Kegiatan
Belajar 2 : Memperbaiki Konektifitas Jaringan
pada PC
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta
diklat mampu memeriksa perangkat LAN.
2)
Peserta
diklat mampu mengganti komponen jaringan yang mengalami kerusakan
3)
Peserta
diklat mampu melaksanakan langkah korektif untuk mencegah penyebaran kerusakan
pada bagian PC yang lain
b.
Uraian
Materi 2
Perbaikan
konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan
yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang
diganti.
Pada
pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan
dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam
bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan
perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1)
Pemasangan
Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan
Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan
dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan
sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka
mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu
jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong.
Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan
melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan
windows XP.
Pemasangan kartu jaringan dapat terlihat seperti gambar berikut:
Gambar 10. Pemasangan Kartu
Jaringan pada Motherboard
a.
Kartu jaringan model PCI
b. Motherboard
c.
Kartu jaringan model ISA
2)
Pemasangan Kabel pada Konektor
a)
Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan
Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai
terjadi short atau hubung singkat
karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi
down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus
ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak
terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter
pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat
dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau
putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.


c
Gambar 11. a. Penampang Kabel Coaxial, b. Pemasangan Kabel coaxial pada konektor BNC
b)
Pemasangan Kabel UTP dan
Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan
jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan
standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem
pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Skema
Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Konektor 1
Pinout
|
|
Konektor 2
Pinout
|
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
|
1 _____________________ 1
2 _____________________ 2
3 _____________________ 3
4 _____________________ 4
5 _____________________ 5
6 _____________________ 6
7 _____________________ 7
8 _____________________ 8
|
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
|
Gambar 12. Pengawatan dalam Kabel Lurus (Straight Cable)

Gambar 13. Kabel Lurus (Straight Cable)
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah
sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan
antar pengiriman (Transmiter) data
dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan
diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima
data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk
menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau
antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Skema kabel silang (Crossover Cable )adalah antara konektor
1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Konektor 1
Pinout
|
|
Konektor 2
Pinout
|
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
|
1--------------------------------- 1
2 -------------------------------- 2
3 -------------------------------- 3
4 -------------------------------- 4
5 -------------------------------- 5
6 -------------------------------- 6
7 -------------------------------- 7
8 -------------------------------- 8
|
Orange Putih
Orange
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat
|
Gambar 14. Hubungan
dalam Kabel Silang (Crossover Cable)

Gambar 15. Kabel Silang (Crossover
Cable )
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari komputer ke
komputer sebagai berikut:
Gambar 16. Pengiriman dan Penerimaan Data pada
Kabel Silang (Crossover Cable)
3)
Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
a)
Pemasangan Kabel Coaxial
dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan
Kabel Coaxial dengan konektor BNC
pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
Gambaran pemasangan Kabel Coaxial
dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus adalah sebagai berikut:

Gambar 17. Gambaran Pemasangan Kabel Coaxial
dengan Konektor BNC pada Jaringan dengan Topologi Bus
Keterangan Gambar:
1.
Komputer Server
2.
Terminator yang mempunyai nilai tahanan 50 ohm.
Merupakan tanda ujung dari sebuah jaringan dengan topologi Bus. Apabila ingin
mengembangkan jaringan dengan membuka terminator, menyambungkan ke komputer
lain dan pada ujungnya harus ditutup kembaii dengan terminator tersebut.
3.
Kartu jaringan (LAN Card) yang ada pada setiap
komputer untuk dapat mengakses sistem jaringan tersebut.
4.
Kabel Coaxial
dengan ujung-ujungnya telah terhubungkan dengan konektor BNC.
5.
T BNC yang
dikoneksikan ke kartu jaringan (LAN Card) sedangkan 2 conektor lain dihubungkan
ke terminator apabila merupakan ujung jaringan ataupun kabel Coaxial dengan conektor BNC untuk
menyambungkan ke komputer yang lainnya.
6.
Laptop yang terhubung pada sistem jaringan yang
merupakan salah satu client.
7.
Computer Desktop atau PC yang terhubung pada sistem
jaringan yang merupakan salah satu client.
b)
Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada
Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan
Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node
akan menuju node pusat/ sentral
sebagai konselor. Aliran data akan menuju node
pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk
menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Gambaran
pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah sebagai berikut:

Gambar 18.
Gambaran Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi
Star
Keterangan Gambar:
1.
Server
2.
Kartu jaringan (LAN Card) yang ada pada setiap komputer untuk dapat
mengakses sistem jaringan tersebut. Yang terhubung antara komputer ke
Hub/Swich.
3.
Hub/switch merupakan terminal atau
pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card).
4.
Konektor RJ 45 untuk menghubungkan antara Kabel UTP
dengan Kartu Jaringan (LAN Card) dan Hub/switch.
5.
Computer Desktop atau PC yang terhubung pada sistem jaringan yang
merupakan salah satu client
6.
Laptop yang terhubung pada sistem jaringan yang
merupakan salah satu client.
7.
Kabel UTP Sebagai media
penghubung dalam sistem Jaringan dengan Topologi Star
4)
Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara
hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya
adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a)
Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan
belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini
disebabkan karena driver dari sistem
operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan
tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control
Panel

Gambar 19. a.
Windows Control Panel; b. Window Configurasi Kartu Jaringan Add Network
Adapter

Gambar 20. a.
Nama Network Adapter; b.
Lokasi Driver Network Adapter

Gambar 21. Kartu
Jaringan yang Telah Terdeteksi
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka
langkah selanjutnya adalah setting protocol yang digunakan.
b)
Pemilihan Protocol
Biasanya
setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut
( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:

Gambar 22. Prosedur Pengaktifan Protocol TCP/IP
Keterangan Gambar:
1. Memilih add
pada configuration Network
2. Memilih protocol
3. Klik add
4. Pilih
TCP/IP
5. Klik OK
Pemilihan protocol untuk dapat
melakukan pengalamatan IP Address dan
subnet mask.
c)
Pengisian IP Address
dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang
unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
·
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran
dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, tetapi jaringan ini
memiliki jumlah host yang banyak. Kelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi
jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan.
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
·
Field NetId; alamat
jaringan logika dari subnet dimana
komputer dihubungkan
·
Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali
masing-masing host pada subnet.
Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0
sampai 127, dan pengalamatan Kelas A masing-masing dapat mendukung 16.77.214
host.
N = NetId, H = HostId
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang tersisa disediakan untuk
digunakan sebagai HostId.
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang NetlD : 8 bit
Panjang HostlD : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126
kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP :
16.777.214 IP Address pada tiap kelas
A
Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128
sampai 191, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.
N = NetId, H = HostId
Karakteristik
Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang NetlD : 16 bit
Panjang HostlD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah :
16.384 kelas B
Range
IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP :
65.532. IP Address pada tiap kelas B
Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192
sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 256 host.
N = NetId, H = HostId
IP Addrress
Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Karakteristik
Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang NetlD : 24 bit
Panjang HostlD : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256
kelas B
Range
IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254
IP Address pada tiap kelas C
Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id
dengan host id. Subnetmask diperlukan
oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan
local atau non local.
Network ID dan
host ID di dalam IP address dibedakan
oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan
pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan
network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Tabel subnetmask
Kelas IP Address
|
Bit Subnet
|
Subnet mask
|
A
|
11111111
00000000 00000000 00000000
|
255.0.0.0
|
B
|
11111111
11111111 00000000 00000000
|
255.255.0.0
|
C
|
11111111
11111111 11111111 00000000
|
255.255.255.0
|
Untuk
lebih mempermudah pengalamatan IP address
lebih disarankan pemberian normor dilakukan dengan berurutan.

Gambar 23. Pengisian IP Address dan Subnet Mask
1.
Pilih TCP/IP
2.
Klik Propertis
3.
Pilih specify an IP Address

Gambar 24. Pengisian
IP Address dan Subnet Mask Harus Sesuai dengan Konfigurasi Sistem Jaringan yang Digunakan
Dengan penomoran IP Address
yang berurutan akan mempermudah dalam mengingat dan proses perawatannya.
d)
Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana
yang kita hubungai. Workgroup dapat
juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke
nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem
jaringan tersebut. Untuk penentuan Workgroup
dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai betikut:
Gambar 25. Langkah Perubahan Workgroup
1.
Pilih Identification
2. Menu perubahan
workgroup
Setelah
selesai Konfigurasi konektifitas secara hardware dan software
maka tindakan perbaikan boleh dibilang
selesai tinggal meakukan pengujian saja. Komputer kemudian akan restart dan
muncul kotak dialog untuk pengisian user name dan password.

Gambar 26. Kotak Dialog untuk Pengisian User Name dan Password
c.
Rangkuman
2
Tindakan perbaikan konektifitas dalam jaringan komputer merupakan
tindakan perbaikan secara keseluruhan untuk membangun jaringan LAN (Local Area Network).
Tindakan
perbaikan secara keseluruhan menyangkut:
1) Pemasangan
Kartu Jaringan
2) Pemasanga
Kabel pada konektornya
3) Pemasangan
kabel pada jaringan
4)
Penginstalan driver kartu jaringan (LAN Card)
5) Pemilihan
jenis protocol
6) Penentuan
nomor IP Address dan Subnet mask dan
7) Pemilihan Workgroup
d.
Tugas
2
1) Amati
pemasangan kartu jaringan pada motherboard yang baik.
2) Buatlah
pengkabelan pada kabel Coaxial dengan
konektor BNC
3) Buatlah
pengkabelan pada kabel UTP Kabel lurus (Straight
Cable) dan kabel silang (Crossover
Cable)?
e.
Tes
Formatif 2
1) Apa kelebihan
dan kekurangan dari kabel jenis Coaxial
dan UTP dalam sistem jaringan?
2) Apa perbedaan
pengiriman data dan penerimaan data menggunakan kabel UTP model Kabel lurus (Straight Cable) dan kabel silang (Crossover Cable)
3) Apakah dalam setting
konfigurasi komputer client terdapat
perbedaan? Dimana perbedaannya dan kenapa?
f.
Kunci
Jawaban Formatif 2
1) Kelebihan
kabel Coaxial dalam sistem jaringan
adalah kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference
(berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung
logam/metal dalam kabel tersebut. Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang
lebih panjang
Memiliki
jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu jaringan.
Kelemahan
kabel Coaxial adalah Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau
tercampurnya data) besar.
Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah kemungkinan terjadi collision (tabrakan
data atau tercampurnya data) tidak terjadi karena kabel data terpisah dan semua
arus data ditangani oleh hub/switch. Kelemahan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang terdapat dari
dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4
pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listris yang terdapat
pada 2 atau 4 pasang tersebut. Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem
jaringan.
2) Pengiriman
data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan ke hub/switch
baru dari hub dikembalikan.

Gambar 27.
Pengiriman Data dengan Model Kabel Lurus
Pengiriman
data oleh Network Adapter akan diterima sebagai signal pengiriman data
oleh Hub/switch dan penerima data di Network Adapter dan
Penerimaan data oleh Hub/switch.
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari komputer ke komputer seperti dalam sekema
berikut:
Gambar 28. Pengiriman dan
Penerimaan Data Kabel Silang
Pengiriman data oleh Network Adapter komputer 1 akan diterima sebagai
sinyal penerima di Network Adapter komputer 2 dan Penerimaan data oleh Network
Adapter komputer 1 adalah merupakan pengiriman data oleh Network Adapter
komputer 2.
3) Setting konfigurasi koputer
client terdapat perbedaan.
Letak
perbedaannya terdapat pada pengisian Computer Name dan pada IP Addressnya. Karena jika terjadi
kesamaan nama akan mempersulit kita dalam pengenalan komputer mana yang kita
hubungi jika namanya sama. Jika terjadi kesamaan pada IP Address maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan alamat yang
menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistem jaringan.
g.
Lembar
Kerja 2
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah
terinstal sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang
telah terinstal sistem operasi workstation sebagai client, Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang
pada komputer server maupun workstation (Client) kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan
komputer client, switch/hub,
Konektor RJ45, Tang (Cramping tools), kabel Coaxial,
Konektor BNC
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1)
Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2)
Gunakan
alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh
(tersengat listrik)
3)
Bacalah
dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
4) Letakkan
komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan
komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
6)
Jangan
meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
7)
Jangan
meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah
komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah
selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan
semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2)
Periksa
bahwa Kartu jaringan (LAN Card) telah terpasang dengan baik pada komputer
server maupun client.
3)
Periksa
semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer
server dan client.
4)
Periksa
kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan
komputer client ke switch/hub.
5)
Hidupkan
komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan
pasword admin.
6)
Hidupkan
Komputer client.
7)
Periksa setting
alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
8)
Cek
koneksi antar komputer workstation (Client) maupun komputer server dengan client.
9)
Matikan
komputer dengan benar.
10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
3.
Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Menguji
& Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada
PC
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
1)
Peserta
diklat mampu melakukan pemeriksaan Ulang konektifitas jaringan.
2)
Peserta
diklat mampu melakukan pengujian konektifitas jaringan
3)
Peserta
diklat mampu membuat laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
dengan baik dan benar
b.
Uraian
Materi 3
Tindakan yang
dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir
yakni:
1)
Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2)
Pengujian konektifitas jaringan
3)
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang
telah dilakukan
Dengan
tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat
teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada.
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas
yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1)
Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling
awal yakni:
a) Memeriksa
pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau
tidak
b) Memeriksa
Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain
tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan
konektor tidak longgar
d) Setting dan
konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah
selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2)
Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah
komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan
yang dituju.
Hal ini dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

Gambar 29. Menu Pencarian Komputer dalam Jaringan
Dalam menu network tersebut
kita gunakan Fine Computer dimana
kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan
saat penentuan identification pada
saat penentuan workgroup.

Gambar 30. Nama Komputer
yang Dicari dalam Jaringan
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan
nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar
komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.

Gambar 31. Hasil Pencarian Berdasarkan Nama Komputer dalam Jaringan
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara
double klik pada icon Network
Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam
jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.

Gambar 32. Daftar Komputer yang
Masuk dalam Sistem Jaringan
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut
telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.

Gambar 33. Windows Explorer untuk Melihat Daftar Pengguna Jaringan Beserta
Data atau Printer yang Disharingkan dalam Sistem Jaringan
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP.
Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL
(IP Configuration)

Gambar 34. Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration)
memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja.
Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE seperti tampilan
berikut:

Gambar 34. Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian Awal

Gambar 36.
Tampilan Hasil Ipconfig (IP
Configuration) Bagian Akhir
Dari tampilan IPCONFIG secara
keseluruhan (all) dapat diperoleh
informasi bahwa :
a)
Host Name (Nama
Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi
Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical
Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah
10.1.1.7
e) Subnet Masknya
adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan
dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk
mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada
respon pesan Replay from No IP Address
10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa
lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address
telah berjalan dengan baik, seperti gambar berikut:

Gambar 37.
Tampilan Hasil Ping dengan IP Address
10.1.1.1
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan
ditampilkan data Request Time Out
(IP Address tidak dikenal). Seperti
pada gambar berikut:

Gambar 38. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 10.1.1.15
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau
sedang tidak aktif.
Setelah
melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan
sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan
fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat
melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data
atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.


a b
Gambar 39. Langkah Melakuan Sharing Data atau Directory:
a.
Pilih directory yang akan di sharing data
b. Option pilihan
sharing data


a b
Gambar 40. Langkah Melakuan Sharing Printer
a. Start setting
printer
b. Pilih
printer yang akan di sharing

Gambar 41. Langkah Melakuan Sharing Printer (Lanjutan)
Option pilihan sharing printer
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk
mencetak data dari setiap komputer client
sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki seperti pada gambar berikut:

Gambar 42. Sharing yang Dilakukan
oleh Komputer Client dengan Nama siji.com
3) Pembuatan
laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Pembuatan
laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan merupakan tindakan untuk
melaporkan semua tindakan perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya.
Hal ini untuk mempermudah perawatan selanjutnya.
Sistem
pembuatan laporan ini secara lengkap yakni meliputi:
a) Landaan teori
/dasar teori
b) Alat dan Bahan
c) Langkah kerja
d) Pengujian
e) Analisis dan
f) Kesimpulan
c.
Rangkuman
3
Pemeriksaan
merupakan tindakan untuk melakukan pengecekan ulang kembali dari proses paling
awal yakni:
1) Memeriksa
pemasangan kartu jaringan (LAN Card) dengan apakah telah terpasang dengan baik
atau tidak
2) Memeriksa
Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain
tidak mengalami short atau open,
3) Pemasangan
konektor tidak longgar
4) Setting dan
konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Pengujian
merupakan tindakan untuk mengetahui kerja sistem jaringan yang telah kita
perbaiki apakah sudah dapat mengenal komputer client lain dalam jaringan. Pengujian dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara pengujian IP Address
dapat dilakukan dengan mudah dan memberikan informasi yang lengkap karena
didalamnya memberikan informasi tentang jenis kartu jaringan yang digunakan, IP Address, Subnet mask dan kecepatan akses perbayte serta informasi yang
hilang (lost) dalam pengiriman data.
pembuatan
laporan merupakan tindakan memberikan informasi tentang hal-hal yang telah
dilakukan dalam perbaikan konektifitas jaringan. laporan yang diberikan harus
mencakup seluruh jaringan dan sistem jaringan yang dilakukan perbaikan. hal ini
untuk mempermudah pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.
d.
Tugas
3
1) Lakukan pemeriksaan jaringan dengan teliti dan benar.
2) Lakukan
pengujian pada jaringan dengan cara yang telah anda ketahui pada sistem jaringan
yang telah diperbaiki dan catatlah!
3) Susunlah
laporan lengkap untuk tindakan perbaikan konektifitas beserta analisis dan
kesimpulan.
e.
Tes
Formatif 3
1) Informasi apa
saja yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan dengan windows explorer?
2) Informasi apa saja
yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan dengan TCP/IP?
3)
f.
Kunci
Jawaban Formatif 3
1) Informasi yang
diperoleh jika pengujian jaringan dilakukan dengan windows explorer adalah:
a) Dapat
mengetahui komputer saat ini yang masih tersambung dengan sistem jaringan
b) Dapat
mengetahui drive, Directory, Data,
apa yang disharingkan oleh sebuah komputer dalam jaringan tersebut.
c) Dapat melihat,
membuka dan menggunakan fasilitas yang disharingkan oleh komputer tersebut.
2) Informasi apasaja bila pengujian jaringan dilakukan dengan TCP/IP
Informasi yang diperoleh adalah:
a) Host Name
(Nama Komputer)
b)
Diskripsi Kartu jaringan
yang digunakan
c) Nomor Physical Adapter
d) IP Addres
e) Subnet Mask
f) Kapasitas
pengiriman data
g) Waktu yang
dibutuhkan
3) Tujuan
dilakukan sharing data dan sharing
printer adalah agar komputer lainnya dapat mengakses atau menggunakan fasilitas
yang kita miliki termasuk melihat membuka dan lainnya sebatas kewenangan yang
kita berikan.
g.
Lembar
Kerja 3
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah
terinstal sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang
telah terinstal sistem operasi workstation sebagai client, Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang
pada komputer server maupun workstation kabel UTP untuk menghubungkan
komputer server dengan komputer client,
switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Cramping tools)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1)
Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2)
Gunakan
alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh
(tersengat listrik)
3)
Bacalah
dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
4)
Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5)
Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel
penghubung terkoneksi dengan baik.
6)
Jangan
meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
7)
Jangan
meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8)
Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan
hati-hati.
9)
Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1)
Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat
yang aman.
2)
Periksa
bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun client.
3)
Periksa
semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer
server dan client.
4)
Periksa
kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan
komputer client ke switch/hub.
5)
Hidupkan
komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan
pasword admin.
6)
Hidupkan
Komputer client.
7)
Periksa setting
alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
8)
Cek
koneksi antar komputer workstation
maupun komputer server dengan client.
9)
Matikan
komputer dengan benar.
10)
Rapikan
dan bersihkan tempat praktek
BAB III
EVALUASI
A.
PERTANYAAN
1.
Sebutkan urutan dalam perbaikan
konektifitas jaringan komputer pada topologi star?
2.
Bagaimana cara pengujian jaringan apakah sudah terhubung atau
belum apa indikasinya jika sudah terhubung?
3.
Ada Berapakah Klas IP Address
yang paling banyak digunakan dan bagaimana karakteristiknya dan berapa subnet masknya ?
B.
KUNCI JAWABAN EVALUASI
1.
Urutan perbaikan konektifitas jaringan komputer dengan topologi
star adalah:
a.
Pemasangan Kartu Jaringan Pada Motherboard
b.
Pemasangan Kabel UTP pada konektor RJ 45 dengan model kabel lurus (Straight Cable).
c.
Pemasangan Konektor RJ 45 pada kartu jaringan dan pada Hub.
d.
Instalasi Driver Kartu
jaringan
e.
Setting dan konfigurasi Kartu jaringan mencakup, jenis Protocol pengisian IP Address, Subnet mask dan penetuan workgroup yang digunakan.
2.
cara pengujian jaringan apakah sudah terhubung atau belum adalah
dengan cara:
a.
Find Computer pada network neighborhood indikasi bila telah terhubung adalah akan
ditemukan Computer name yang sesuai
dengan pencarian jika Computer namenya benar.
b.
Double klik pada icon network
neighborhood akan muncul computer
name selain computer name milik
kita sendiri.
c.
Windows Explorer pada drive
network neighborhood akan muncul computer name selain computer name milik kita sendiri
d.
PING IP Address komputer
lain maka akan mendapatkan balasan balasan pengiriman data bila komputer
yangkita hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita.
Sebagai contoh
Replay from 10.1.1.1: bytes = 32 time <10 ms TTL = 128
3.
KelasIP Address yang
digunakan. yakni Klas A, B dan C
Karakteristinya
dan subnet masknya adalah
Karakteristik
Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang
NetlD : 8 bit
Panjang
HostlD : 24 bit
Byte
pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127
dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan
126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A
Subnet mask : 255.0.0.0
Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang
NetlD : 16 bit
Panjang
HostlD : 16 bit
Byte
pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan
191.155xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
Subnet mask : 255.255.0.0
Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang
NetlD : 24 bit
Panjang
HostlD : 8 bit
Byte
pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan
223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C
Subnet mask :
255.255.255.0
C.
KRITERIA KELULUSAN
Aspek
|
Skor
(1-10)
|
Bobot
|
Nilai
|
Keterangan
|
Kognitif (soal no 1 s/d 3)
|
|
6
|
|
Syarat lulus nilai minimal 70 dan skor setiap aspek minimal 7
|
Sikap
|
|
2
|
|
|
Ketepatan waktu
|
|
2
|
|
|
Nilai
Akhir
|
|
Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja
dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja
tanpa bimbingan.
90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja
tanpa bimbingan.
BAB IV
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran Melakukan perbaikan dan atau setting ulang konektifitas jaringan.
Materi yang telah dibahas
dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta
diklat diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta didik
memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik melakukan
perbaikan dan atau setting ulang konektifitas jaringan lebih jauh
sehingga peserta diklat dapat melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan perbaikan, pengaturan ulang konektifitas
jaringan yang ada sesuai dengan kebutuhan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan
mengerjakan semua tugas serta evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian,
peserta diklat dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka
dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul,
sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang
modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Onno W. Purbo: TCP/IP
Standar, Desain, dan Implementasi, Elek
Media Komputindo, Jakarta, 1998
Onno W. Purbo: Buku Pintar Internet Teknologi Warung
Internet, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1999
Rahmat Rafiudin: Membangun jaringan Komputer untuk
Pemula, Elek Media Komputindo, Jakarta 2003
Dede Sopandi, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan
Komputer, Informatika, Bandung, 2004
0 komentar:
Posting Komentar