KOMPONEN – KOMPONEN HARDWARE & SOFTWARE PADA KOMPUTER

 KOMPONEN – KOMPONEN HARDWARE & SOFTWARE PADA KOMPUTER


Komponen - Komponen Perangkat Keras Pada Komputer

Perangkat Keras Komputer di sebut juga Arsitektur Komputer dan juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Namun disini kita hanya akan membahas arsitektur pada umumnya, Secara garis besar arsitektur computer dapat di bagi menjadi 4 yaitu :

  1. Central processing unit (CPU), yang mengendalikan semua unit sistem computer yang lain/mengubah input menjadi output. Dirincikan sbb :  Primary storageControl unit (unit pengendali), membuat semua unit bekerja sama sebagai suatu system, Arithmatika and logical Unit, tempat berlangsungkan operasi perhitungan matematika dan logika. Secondary storage (penyimpanan sekunder ), menyedikan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan.
  2. Unit Input, memasukkan data ke dalam primary storage.
  3. Unit Output, mencatat dan atau mencetak hasil pengolahan. (penyimpanan primer), berisi data yang diolah & program,...
  4. Primary storage : tempat penyimpanan

Central Processing Unit, Disinilah jantung atau nyawa dari sebuah komputer. Disinilah tempat dimana semua proses yang dilakukan oleh sebuah komputer berlangsung. Berikut adalah organ utama dalam CPU :

  • Processor : Menjalankan program.
  • Motherboard : Motherboard adalah rumah dari perangkat dimana semua yang berhubungan untuk dapat masuk kedalam system harus melalui motherboard.
  • Video Graphics Adapter ( VGA ) : Perantara untuk menterjemahkan keluaran dari processor untuk ditampilkan  ke monior.
  • Power Supply Unit ( PSU ) : Mensuplai tenaga untuk semua komponen yang ada dalam  computer. Serta untuk menstabilkan voltase secara otomatis.
  • Harddisk : Salah satu jenis memori penyimpanan dalam computer.
  • Memory ( kecepatan ) : Semakin besar kapasitas memory semakin leluasa sebuah computer untuk mengeksekusi program.
Alat input dibagi ke dalam dua golongan yaitu alat input langsung dan tidak langsung. Alat input langsung memungkinkan input diproses secara langsung oleh CPU melalui alat input tanpa terlebih dahulu dimasukkan ke dalam media penyimpanan ekternal. Alat input langsung terdiri dari beberapa golongan yaitu: keyboard, pointing device, scanner, voice recognizer. Alat input tidak langsung , dimana data yang dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU, tetapi direkam terlebih dahulu ke suatu media mechine readable form ( bentuk dapat dibaca oleh komputer dan merupakan penyimpanan ekternal). Alat input tidak langsung terdiri dari: keytocard, keytotape, keytodisk, dsb

  • Keyboard : Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya di buat dan di patenkan oleh Christopere Lathan pada tahun 1868.
  • Mouse : dapat digerakan kemana saja berdasarkan arah gerakan tangan kita.
  •  Scanner : suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin foto kopi.
  • Monitor : disebut juga layar computer, berfungsi untuk menampilkan informasi yang dapat dilihat.
  • Printer : digunakan untuk mencetak data / informasi pada kertas
  • Speaker : berfungsi untuk mengeluarkan informasi berupa suara
  • Processor : sebagai pusat pengolah data dan pengendali kerja perangkat lainnya.
  • Mainboard : sebagai kerangka mesin computer tempat processor dan komponen – komponen lainnya dipasang
  • Diskette Drive : disebut floppy drive, yaitu tempat memasukkan floppy disk (disket). Berfungsi membaca dan menulis data pada disket.
  • CD Drive : tempat memasukkan CD, berfungsi membaca dan atau menulis data pada CD/VCD
  •  Harddisk : adalah tempat penyimpanan data. Harddisk berada dalam casing (badan) komputer dan jarang di pindah-pindahkan (disebut fixed disk)
  • Memory (RAM) tempat penyimpanan data sementara. RAM singkatan dari Random Accses Memory, yaitu memori yang bias diakses secara acak oleh processor.
  •  VGA – Card : komponen yang berfungsi menampilkan gambar / tampilan pada monitor. (Video Graphics Array)
  •  Sound Card : komponen yang berfungsi mengolah data menjadi suara yang akan ditampilkan pada speaker
  • LAN Card : komponen yang akan menghubungkan computer dengan computer lainnya. Tidak selalu ada pada computer, dan dipasang jika diperlukan saja.
  •  Modem : komponen yang diperlukan jika kita ingin koneksi internet, atau untuk mengirim data melalui jaringan telepon.
  • Stabilizer : menstabilkan arus listrik sehingga arus yang masuk ke dalam power supply komputer tidak terlalu naik – turun yang bisa menyebabkan kerusakan peralatan elektronik dan data.
  • UPS : untuk mencegah komputer mati ketika terjadi pemadaman arus listrik mendadak. Pada waktu listrik padam, UPS otomatis menyediakan daya listrik untuk computer.
Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan ( huruf, angka, symbol khusus ), image ( dalam bentuk grafik atau gambar ), suara , dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin ( machine-readable form ). Peralatan output dapat berupa :

  • Hard-copy device  yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
  • Soft-copy device yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik. Contoh :>> Printer : Output device yang berfungsi mencetak data ( Dokumen, Picture, web page, dll ) >> Monitor : Output device yang berfungsi menampilkan data-data dari CPU. >> Projector : Sama halnya monitor, projector berfungsi menampilkan data-data dari CPU, badanya adalah ukuran keluaran projector jauh lebih besar dari monitor. >> Speaker : Alat keluaran untuk device yang berupa suara.
Primary storage

  • Pita Magnetik (Magnetic Tapes)
  • Floppy disk (diskette),
  •  Zip Drive
  • Flash Disk
  • Hard Disk
  • Disk Optik (Optical Disk)
Komponen - Komponen Perangkat Lunak Pada Komputer
Program Aplikasi (Software Application)
Program aplikasi merupakan software yang siap digunakan oleh user untuk memudahkan pekerjaan penggunanya. Program aplikasi dapat dibedakan menjadi :

   a. Word Processing
   Merupakan program ppengolah kata yang dapat digunakan untuk menulis, menyunting naskah. Contohnya adalah Microsoft Word 2003, Microsoft Word 2010, Lotus Ami Pro, dan lain-lain.

   b. Desktop Publishing
   Merupakan program yang dapat digunakan untuk mengatur tata letak suatu naskah sebelum dicetak. Contohnya adalah Ventura Publisher dan Page Maker.

   c. Program Spreadsheet
   Merupakan program yang dapat digunakan untuk mengolah angka. Data numerik diolah secara berkolom. Contoh dari program ini adalah Microsoft Excel, Lotus Improv, dan lain-lain.

   d. Database Management System
   Program ini dugunakan untuk menyimpan, mengolah data, dan kemudian menghasilkan informasi. Data yang diolah berupa database. Conytohnya adalah Paradox, Microsoft Acces, My Sql, dan sebagainya.

   e. Graphics
Dengan program ini kita dapat mengolah data berupa graphic seperti menggambar, meberi warna, membuat animasi, mengedit foto, dan lain-lain. Contoh dari program Graphic adalah Corel Draw, Adobe Photoshop, Photoshine, dan lain-lain.

   f. Program Akuntansi
   Program ini digunakan untuk mengatur keuangan. Biasanya pihak yang menggunakan program ini adalah perusahaan-perusahaan dengan cash flow yang besar. Contoh program ini adalah Pacioli 2000, Peach Tree Accounting, dan sebagainya.

   
   g. Program Statistik
   Program jenis ini digunakan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis statistik. Contohnya adalah Statistica, SAS, dsb.

   h. Communication
   Program jenis ini digunakan untuk melakukan komunikasi dengan pengguna lain. Contohnya adalah Carbon Copy, DataFax, dsb.


   i. Multimedia
   Program ini berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan multimedia. Contohnya adalah Adobe Premiere Pro, Microsoft Video, dan lain-lain.

   j. Game
   Program ini merupakan program permainan saja. Contohnya Prince Of Persia Need For Speed, GTA, dan lain-lain.

   k. Antivirus
   Merupakan program yang digunakan untuk mendeteksi dan membasmi virus komputer. Contohnya sangatlah banyak seperti Avira, AVK Kasper Sky, Smadav, dan lain-lain.









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbedaan browsing, surfing dan searching

Perbedaan browsing, surfing dan searching 


Perbedaan browsing, surfing dan searching - Pernahkah kalian suatu saat mendengar atau melihat istilah dari browsing, searcing, surfing, dan chating tapi bingung apa artinya, atau malah bingung membedakannya ya. Untuk itu kali ini saya akan memberikan informasi kepada anda tentang browsing, surfing maupun searching, untuk mengetahuinya silakan simak terus pembahasannya.

Beberapa istilah diatas adalah istilah yang kerap digunakan didunia maya / internet. Beberpa istilah tersebut hampir serupa tapi tak sama. Selain istilah tersebut berakhiran ing semua kalimat tersebut juga memiliki pengertian yang hampir sama. Lalu apa perbedaanya dari kata-kata itu?
Ini dia jawabannya.

Perbedaan Browsing, Surfing, Searching, dan chatting.

1. Browsing

Browsing adalah berselancar untuk menjelajahi berbagai informasi yang ada didalam internet. Browsing ini bisa dilakukan dengan sebuah program yang disebut dengan
browser yaitu softwate khusus untuk berselancar.Browsing dapat juga diartikan sebagai seni pencarian informasi melalui system operasi yang berbasis hypertext, misalnya membaca berita, mencari istilah, mencari data dan lainnya.

Baca juga pengertian dari www

2. Surfing

Pengertian surfing juga dapat diartikan sama dengan browsing.Yaitu kegiatan menjelajah dunia maya atau internet untuk mencari sesuatu yg bermanfaat seperti membaca berita secara online itu juga salah satu surfing.

3. Searching
Searching dapat diartikan sebagai pencarian suatu situs yang belum kita ketahui secara pasti alamat yang dimiliki. Dalam melakukan searching biasanya kita gunakan search engine atau mesin pencari sebagai mesin pembantu dalam kegiatan pencarian situs tersebut.Search engine adalah sebuah fasilitas yang bisa mencari link dari situs lain. Ada berbagai macam search engine yang bisa kita gunakan dalam searcing, yaitu: bing, yahoo, google, altavista, lycos, astaga, msn, dan lainnya.

Perbedaan dasar

Perbedaan antara browsing dan searching yaitu terletak pada letak pengetikan. Kita dikatakan Searching saat kita mengetik artikel yang kita cari di kotak search engine, setelah itu baru kita memilih salah satu artikel dari sekian banyak artikel di search engine. Sedangkan kita disebut browsing saat kita mengetik salah satu artikel / situs yang kita cari di kotak HTTPS.

Baca nih pengertian http

4. Chatting**
Chatting adalah suatu program dalam Internet untuk berkomunikasi langsung sesama pemakai Internet yang sedang online (mengakses internet). Komunikasi yang terjadi bisa berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang online, kemudian orang yang dituju membalas pesan Anda dengan teks atau suara, demikian seterusnya.

Itulah beberapa pemahaman singkat mengenai peebedaan browsing dengan surfing, searching dan chatting.
Semoga bermanfaat!.
Thanks.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengatasi Kerusakan Sistem Operasi Komputer Di Windows

Mengatasi Kerusakan Sistem Operasi Komputer Di Windows

Meskipun kemampuan sistem operasi Windows (Windows 95/98/ME/2000/XP, NT) dalam hal keamanan (security), multiuser, multitasking, atau dalam hal interprocess communication tidak sebaik dan sehandal sistem operasi lain, khususnya operating system yang berbasis jaringan seperti SCO Unix, Linux, SunOS, atau FreeBSD, ternyata masih ada beberapa hal yang dapat dibanggakan pada sistem operasi buatan Microsoft itu, yaitu salah satunya adalah kemudahan untuk mengantisipasi dan mengatasi setiap gangguan atau kerusakan yang terjadi, baik itu kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Dengan begitu, apabila suatu saat nanti Windows bermasalah atau katakanlah rusak, maka siapa pun yang menggunakannya dimungkinkan untuk dapat mengatasinya sendiri tanpa perlu menginstal ulang (reinstall), memanggil tenaga ahli, mengkonsultasikannya kepada orang lain, apalagi sampai harus membawanya ke tempat servis komputer. Itulah dua hal penting yang menjadi substansi pembahasan dalam artikel ini, yaitu bagaimana cara memanfaatkan kelebihan yang dimaksud tadi untuk mengantisipasi dan mengatasi kerusakan sistem operasi Windows. Diharapkan bahwa dengan penjelasan ini, rekan-rekan pembaca menjadi berani dan mampu untuk mengatasi sendiri bilamana terjadi kerusakan pada sistem operasi komputernya. Untuk kedua hal tersebut, simaklah penjelasan berikut.

Mengantisipasi Kerusakan Sistem Operasi
Sebagaimana diketahui, Windows adalah suatu sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang diproduksi oleh Microsoft. Bila dibandingkan dengan sistem operasi lain, Windows lebih mudah dioperasikan berkat interfacenya yang sangat mudah dipahami dan di mengerti (user-friendly). Namun sialnya, dibalik semua kemudahan itu ternyata Windows juga memiliki sifat-sifat lain yang kurang begitu baik: tidak stabil, tidak aman, mudah terinfeksi virus, dan sering macet (hang). Kemudian, satu hal yang paling menjengkelkan lagi adalah, file-file sistem Windows "seolah-olah" bisa rusak tanpa sebab yang jelas. Oleh karena itu, jika Anda tidak ingin pekerjaan Anda menjadi terbengkalai karena sistem operasi Windows yang Anda gunakan sering hang atau rusak, lakukanlah proses antisipasi. Adapun caranya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama, periksa bahwa Windows Anda sudah dalam keadaan baik (normal) dan bebas virus. Kemudian, pastikan juga bahwa semua program-program aplikasi yang Anda perlukan sudah terinstal dan bekerja dengan benar, termasuk driver-driver untuk perangkat keras (Printer, Modem, Sound Card, VGA Card, Ethernet, Scanner, CD-ROM).

2. Lakukan proses backup. Dalam hal ini, file-file yang dibackup adalah file-file yang berekstensi *.INI dan *.DAT yang ada di dalam direktori C:\WINDOWS. Caranya membackupnya adalah:
2.1. Masuk ke dalam modus MS-DOS
2.2. Buat direktori baru untuk menampung file-file yang akan dibackup tadi. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat sub direktori baru bernama BACKUP di dalam direktori C:\WINDOWS, maka dari prompt DOS ketik perintah MD BACKUP
2.3. Dari dalam direktori C:\WINDOWS, kopi semua file yang berekstensi .INI ke dalam sub direktori yang telah Anda buat tadi. Untuk mengkopinya, ketik perintah COPY *.INI BACKUP
2.4. Masih dari dalam direktori C:\WINDOWS, ketik perintah ATTRIB -S -H -R *.DAT untuk menormalkan atribut file-file berekstensi .DAT yang akan dibackup, khususnya untuk file USER.DAT dan SYSTEM.DAT. Setelah itu, kopikan kedua file tersebut ke dalam sub direktori BACKUP dengan mengetik perintah COPY *.DAT BACKUP. Bila sudah selesai, kembalikan status atribut file-file yang Anda normalkan tadi dengan mengetik perintah ATTRIB +S +H +R *.DAT

3. Backup setting registry Windows yang sedang aktif pada saat itu. Karena Anda masih berada dalam modus MS-DOS, maka cara membackupnya adalah:
3.1. Dari prompt DOS, ketik perintah SCANREG


3.2. Jawab pertanyaan yang muncul pada Gambar 2 di atas dengan mengklik tombol Yes



Gambar 4. Proses backup registry selesai

4. Supaya lebih yakin, Anda juga bisa membackup setting registry Windows dengan cara lain, yaitu dengan menyimpannya ke dalam suatu file khusus berekstensi .REG. Caranya adalah:
4.1. Klik tombol Start > Run
4.2. Dari dalam kotak dialog Run, ketik perintah REGEDIT lalu akhiri dengan mengklik tombol OK


4.3. Dari dalam jendela program Registry Editor, klik menu Registry > Export Registry File. Setelah itu, tentukan nama filenya lalu simpan ke dalam direktori yang sudah Anda buat tadi, yakni di C:\WINDOWS\BACKUP.

Sampai pada tahap ini Anda telah selesai membackup semua file-file sistem dan setting registry Windows Anda. Oleh karena itu, pastikanlah untuk selalu mengupdatenya setiap kali Anda nanti melakukan perubahan (menginstal driver dan atau program-program aplikasi lainnya), yakni dengan cara mengulangi semua instruksi yang dijelaskan di atas.

Mengatasi / Memperbaiki Kerusakan Sistem Operasi
Secara umum, penyebab kerusakan sistem operasi Windows adalah hampir sebagian besar diakibatkan oleh beberapa hal-hal sebagai berikut:

- Komputer mati secara tiba-tiba karena listrik padam
- Komputer terlalu sering dimatikan tanpa melalui proses Shut Down
- Proses instalasi gagal (tidak sempurna)
- File-file sistem Windows terinfeksi virus
- Program antivirus mencoba memperbaiki file-file sistem Windows yang terinfeksi virus
- Setting registry Windows berubah (kacau)
- File-file sistem Windows hilang (terhapus)

Beberapa petunjuk yang menyiratkan bahwa sistem operasi Windows telah mengalami suatu gangguan yang sangat serius dan fatal akibat adanya file sistem yang rusak dapat dilihat dari pesan kesalahan (error messages) seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


Gambar 6. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak


Gambar 7. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak


Gambar 8. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak

Nah, jika suatu hari nanti Windows Anda rusak, atau terganggu akibat salah satu dari kemungkinan yang disebutkan di atas, Anda tidak perlu panik, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengembalikan (merestore) file-file sistem dan setting registry yang sudah Anda backup tadi dan mencoba menjalankan utility ScanDisk dan System File Checker (SFC) yang disediakan oleh Windows. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Restart komputer Anda ke dalam modus MS-DOS.

2. Dari prompt DOS, ketikkan perintah di bawah ini:
2.1. C:\WINDOWS> ATTRIB -S -H -R *.DAT
2.2. DEL USER.DAT
2.3. DEL SYSTEM.DAT
2.4. C:\WINDOWS> COPY C:\WINDOWS\BACKUP\*.DAT
2.5. C:\WINDOWS> COPY C:\WINDOWS\BACKUP\*.INI

3. Restart sekali lagi komputer Anda untuk masuk ke dalam modus Windows, kemudian perhatikan apakah cara pada titik No. 2 di atas telah dapat mengatasi masalah yang Anda hadapi. Jika ternyata belum berhasil, Anda bisa melanjutkannya ke titik No. 4.

4. Boot komputer Anda ke dalam modus MS-DOS. Setelah itu, periksa setting registry Windows dengan mengetik perintah SCANREG. Untuk memulai, pilih menu Start seperti terlihat pada Gambar 9.


Gambar 9. Tampilan program SCANREG dalam modus MS DOS

Jika dalam pemeriksaan memang ditemukan adanya kerusakan, maka program akan melaporkan bahwa telah terjadi kerusakan pada file-file sistem Windows. Dalam hal ini, program akan mencoba memperbaikinya dengan cara merestore setting registry asli yang sudah Anda backup sebelumnya seperti terlihat pada Gambar 10.


Gambar 10. Pesan setelah proses restore selesai

5. Restart komputer ada untuk masuk ke dalam modus Windows, kemudian perhatikan apakah sekarang sistem Anda sudah lebih baik dari yang sebelumnya? Jika ternyata belum berhasil juga, Anda bisa melanjutkannya ke titik No. 6.

6. Dari dalam modus Windows, klik tombol Start > Run. Setelah itu ketik perintah REGEDIT lalu OK.
6.1. Dari dalam jendela program Regedit, klik menu Registry > Import Registry File.
6.2. Tentukan direktori tempat di mana Anda menyimpan file setting registry yang Anda backup sebelumnya. Dalam contoh ini, file setting registry yang dibackup adalah bernama REGISTRY.REG, file ini tersimpan di dalam direktori C:\WINDOWS\BACKUP.
6.3. Jika file setting registry sudah ditemukan, klik ganda file tersebut untuk memulai proses import. Kemudian tunggu beberapa saat sampai proses mengimport selesai.


Gambar 11. Tampilan proses mengimport registry


Gambar 12. Pesan bahwa setting registry yang asli telah selesai diimport

6.4. Setelah proses import selesai, restart sekali lagi komputer Anda, kemudian perhatikan apakah cara tersebut sudah berhasil? Jika ternyata masih belum berhasil juga, lanjutkan ke titik No. 7.

7. Dari dalam modus Windows, klik tombol Start > Run. Kemudian, ketik perintah SFC untuk menjalankan program System File Checker.


Gambar 13. Tampilan program SFC (System File Checker)

Segera setelah jendela program SFC terbuka, Anda bisa langsung mengklik tombol Start untuk memulai proses pemeriksaan file-file sistem Windows yang rusak. Dalam hal ini, proses pemeriksaan akan berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, tunggulah sampai proses scanning benar-benar selesai.


Gambar 14. SFC sedang melakukan proses scanning


Gambar 15. Laporan statistik hasil pemeriksaan

Dari Gambar 15 di atas, dapat disimpulkan bahwa semua file sistem Windows dalam keadaan baik, SFC tidak menemukan ada yang rusak. Namun, jika Anda merasa bahwa masih ada sesuatu yang tidak beres pada Windows Anda, Anda masih bisa melakukan penelusuran dan sekaligus memperbaikinya dengan cara menjalankan program SCANDISK. Petunjuk atau cara menggunakannya dijelaskan pada titik No. 8.

8. Klik tombol Start > Run lalu ketik perintah SCANDISK. Setelah itu, dari dalam program ScanDisk, klik tombol Options untuk memastikan bahwa pilihan Areas of the disks to scan sudah dalam posisi System and data areas. Opsi ini perlu dipilih agar program ScanDisk memeriksa dua hal sekaligus, yakni lokasi (area), file-file sistem dan file data yang ada di dalam hard disk komputer Anda. Setelah itu, kembalilah ke jendela program utama ScanDisk lalu aktifkan opsi Thorough dan Automatically fix errors pada bagian Type of test. Dan, sebelum Anda mengklik tombol Start, pastikan bahwa tidak ada program-program aplikasi lain yang sedang melakukan operasi read/write ke dalam hard disk. Untuk memulai proses pemeriksaan dan perbaikan, klik tombol Start lalu tunggu sampai proses "scanning and repairing" benar-benar selesai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengatasi Kerusakan Sistem Operasi Windows Pada Komputer

Mengatasi Kerusakan Sistem Operasi Windows


           Meskipun kemampuan sistem operasi Windows (Windows 95/98/ME/2000/XP, NT) dalam hal keamanan (security), multiuser, multitasking, atau dalam hal interprocess communication tidak sebaik dan sehandal sistem operasi lain, khususnya operating system yang berbasis jaringan seperti SCO Unix, Linux, SunOS, atau FreeBSD, ternyata masih ada beberapa hal yang dapat dibanggakan pada sistem operasi buatan Microsoft itu, yaitu salah satunya adalah kemudahan untuk mengantisipasi dan mengatasi setiap gangguan atau kerusakan yang terjadi, baik itu kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Dengan begitu, apabila suatu saat nanti Windows bermasalah atau katakanlah rusak, maka siapa pun yang menggunakannya dimungkinkan untuk dapat mengatasinya sendiri tanpa perlu menginstal ulang (reinstall), memanggil tenaga ahli, mengkonsultasikannya kepada orang lain, apalagi sampai harus membawanya ke tempat servis komputer. Itulah dua hal penting yang menjadi substansi pembahasan dalam artikel ini, yaitu bagaimana cara memanfaatkan kelebihan yang dimaksud tadi untuk mengantisipasi dan mengatasi kerusakan sistem operasi Windows. Diharapkan bahwa dengan penjelasan ini, rekan-rekan pembaca menjadi berani dan mampu untuk mengatasi sendiri bilamana terjadi kerusakan pada sistem operasi komputernya. Untuk kedua hal tersebut, simaklah penjelasan berikut.

        Mengantisipasi Kerusakan Sistem Operasi
Sebagaimana diketahui, Windows adalah suatu sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang diproduksi oleh Microsoft. Bila dibandingkan dengan sistem operasi lain, Windows lebih mudah dioperasikan berkat interfacenya yang sangat mudah dipahami dan di mengerti (user-friendly). Namun sialnya, dibalik semua kemudahan itu ternyata Windows juga memiliki sifat-sifat lain yang kurang begitu baik: tidak stabil, tidak aman, mudah terinfeksi virus, dan sering macet (hang). Kemudian, satu hal yang paling menjengkelkan lagi adalah, file-file sistem Windows "seolah-olah" bisa rusak tanpa sebab yang jelas. Oleh karena itu, jika Anda tidak ingin pekerjaan Anda menjadi terbengkalai karena sistem operasi Windows yang Anda gunakan sering hang atau rusak, lakukanlah proses antisipasi. Adapun caranya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama, periksa bahwa Windows Anda sudah dalam keadaan baik (normal) dan bebas virus. Kemudian, pastikan juga bahwa semua program-program aplikasi yang Anda perlukan sudah terinstal dan bekerja dengan benar, termasuk driver-driver untuk perangkat keras (Printer, Modem, Sound Card, VGA Card, Ethernet, Scanner, CD-ROM).

2. Lakukan proses backup. Dalam hal ini, file-file yang dibackup adalah file-file yang berekstensi

*.INI dan *.DAT yang ada di dalam direktori C:\WINDOWS. Caranya membackupnya adalah:
2.1. Masuk ke dalam modus MS-DOS
2.2. Buat direktori baru untuk menampung file-file yang akan dibackup tadi. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat sub direktori baru bernama BACKUP di dalam direktori C:\WINDOWS, maka dari prompt DOS ketik perintah MD BACKUP

2.3. Dari dalam direktori C:\WINDOWS, kopi semua file yang berekstensi .INI ke dalam sub direktori yang telah Anda buat tadi. Untuk mengkopinya, ketik perintah COPY *.INI BACKUP
2.4. Masih dari dalam direktori C:\WINDOWS, ketik perintah ATTRIB -S -H -R *.DAT untuk menormalkan atribut file-file berekstensi .DAT yang akan dibackup, khususnya untuk file USER.DAT dan SYSTEM.DAT. Setelah itu, kopikan kedua file tersebut ke dalam sub direktori BACKUP dengan mengetik perintah COPY *.DAT BACKUP. Bila sudah selesai, kembalikan status atribut file-file yang Anda normalkan tadi dengan mengetik perintah ATTRIB +S +H +R *.DAT

3. Backup setting registry Windows yang sedang aktif pada saat itu. Karena Anda masih berada dalam modus MS-DOS, maka cara membackupnya adalah:
3.1. Dari prompt DOS, ketik perintah SCANREG


3.2. Jawab pertanyaan yang muncul pada Gambar 2 di atas dengan mengklik tombol Yes



Gambar 4. Proses backup registry selesai

4. Supaya lebih yakin, Anda juga bisa membackup setting registry Windows dengan cara lain, yaitu dengan menyimpannya ke dalam suatu file khusus berekstensi .REG. Caranya adalah:
4.1. Klik tombol Start > Run
4.2. Dari dalam kotak dialog Run, ketik perintah REGEDIT lalu akhiri dengan mengklik tombol OK


4.3. Dari dalam jendela program Registry Editor, klik menu Registry > Export Registry File. Setelah itu, tentukan nama filenya lalu simpan ke dalam direktori yang sudah Anda buat tadi, yakni di C:\WINDOWS\BACKUP.

Sampai pada tahap ini Anda telah selesai membackup semua file-file sistem dan setting registry Windows Anda. Oleh karena itu, pastikanlah untuk selalu mengupdatenya setiap kali Anda nanti melakukan perubahan (menginstal driver dan atau program-program aplikasi lainnya), yakni dengan cara mengulangi semua instruksi yang dijelaskan di atas.

Mengatasi / Memperbaiki Kerusakan Sistem Operasi
Secara umum, penyebab kerusakan sistem operasi Windows adalah hampir sebagian besar diakibatkan oleh beberapa hal-hal sebagai berikut:

- Komputer mati secara tiba-tiba karena listrik padam
- Komputer terlalu sering dimatikan tanpa melalui proses Shut Down
- Proses instalasi gagal (tidak sempurna)
- File-file sistem Windows terinfeksi virus
- Program antivirus mencoba memperbaiki file-file sistem Windows yang terinfeksi virus
- Setting registry Windows berubah (kacau)
- File-file sistem Windows hilang (terhapus)

Beberapa petunjuk yang menyiratkan bahwa sistem operasi Windows telah mengalami suatu gangguan yang sangat serius dan fatal akibat adanya file sistem yang rusak dapat dilihat dari pesan kesalahan (error messages) seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


Gambar 6. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak


Gambar 7. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak


Gambar 8. Pesan kesalahan bahwa sistem Windows rusak

Nah, jika suatu hari nanti Windows Anda rusak, atau terganggu akibat salah satu dari kemungkinan yang disebutkan di atas, Anda tidak perlu panik, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengembalikan (merestore) file-file sistem dan setting registry yang sudah Anda backup tadi dan mencoba menjalankan utility ScanDisk dan System File Checker (SFC) yang disediakan oleh Windows. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Restart komputer Anda ke dalam modus MS-DOS.

2. Dari prompt DOS, ketikkan perintah di bawah ini:
2.1. C:\WINDOWS> ATTRIB -S -H -R *.DAT
2.2. DEL USER.DAT
2.3. DEL SYSTEM.DAT
2.4. C:\WINDOWS> COPY C:\WINDOWS\BACKUP\*.DAT
2.5. C:\WINDOWS> COPY C:\WINDOWS\BACKUP\*.INI

3. Restart sekali lagi komputer Anda untuk masuk ke dalam modus Windows, kemudian perhatikan apakah cara pada titik No. 2 di atas telah dapat mengatasi masalah yang Anda hadapi. Jika ternyata belum berhasil, Anda bisa melanjutkannya ke titik No. 4.

4. Boot komputer Anda ke dalam modus MS-DOS. Setelah itu, periksa setting registry Windows dengan mengetik perintah SCANREG. Untuk memulai, pilih menu Start seperti terlihat pada Gambar 9.


Gambar 9. Tampilan program SCANREG dalam modus MS DOS

Jika dalam pemeriksaan memang ditemukan adanya kerusakan, maka program akan melaporkan bahwa telah terjadi kerusakan pada file-file sistem Windows. Dalam hal ini, program akan mencoba memperbaikinya dengan cara merestore setting registry asli yang sudah Anda backup sebelumnya seperti terlihat pada Gambar 10.


Gambar 10. Pesan setelah proses restore selesai

5. Restart komputer ada untuk masuk ke dalam modus Windows, kemudian perhatikan apakah sekarang sistem Anda sudah lebih baik dari yang sebelumnya? Jika ternyata belum berhasil juga, Anda bisa melanjutkannya ke titik No. 6.

6. Dari dalam modus Windows, klik tombol Start > Run. Setelah itu ketik perintah REGEDIT lalu OK.
6.1. Dari dalam jendela program Regedit, klik menu Registry > Import Registry File.
6.2. Tentukan direktori tempat di mana Anda menyimpan file setting registry yang Anda backup sebelumnya. Dalam contoh ini, file setting registry yang dibackup adalah bernama REGISTRY.REG, file ini tersimpan di dalam direktori C:\WINDOWS\BACKUP.
6.3. Jika file setting registry sudah ditemukan, klik ganda file tersebut untuk memulai proses import. Kemudian tunggu beberapa saat sampai proses mengimport selesai.


Gambar 11. Tampilan proses mengimport registry


Gambar 12. Pesan bahwa setting registry yang asli telah selesai diimport

6.4. Setelah proses import selesai, restart sekali lagi komputer Anda, kemudian perhatikan apakah cara tersebut sudah berhasil? Jika ternyata masih belum berhasil juga, lanjutkan ke titik No. 7.

7. Dari dalam modus Windows, klik tombol Start > Run. Kemudian, ketik perintah SFC untuk menjalankan program System File Checker.


Gambar 13. Tampilan program SFC (System File Checker)

Segera setelah jendela program SFC terbuka, Anda bisa langsung mengklik tombol Start untuk memulai proses pemeriksaan file-file sistem Windows yang rusak. Dalam hal ini, proses pemeriksaan akan berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, tunggulah sampai proses scanning benar-benar selesai.


Gambar 14. SFC sedang melakukan proses scanning


Gambar 15. Laporan statistik hasil pemeriksaan

Dari Gambar 15 di atas, dapat disimpulkan bahwa semua file sistem Windows dalam keadaan baik, SFC tidak menemukan ada yang rusak. Namun, jika Anda merasa bahwa masih ada sesuatu yang tidak beres pada Windows Anda, Anda masih bisa melakukan penelusuran dan sekaligus memperbaikinya dengan cara menjalankan program SCANDISK. Petunjuk atau cara menggunakannya dijelaskan pada titik No. 8.

8. Klik tombol Start > Run lalu ketik perintah SCANDISK. Setelah itu, dari dalam program ScanDisk, klik tombol Options untuk memastikan bahwa pilihan Areas of the disks to scan sudah dalam posisi System and data areas. Opsi ini perlu dipilih agar program ScanDisk memeriksa dua hal sekaligus, yakni lokasi (area), file-file sistem dan file data yang ada di dalam hard disk komputer Anda. Setelah itu, kembalilah ke jendela program utama ScanDisk lalu aktifkan opsi Thorough dan Automatically fix errors pada bagian Type of test. Dan, sebelum Anda mengklik tombol Start, pastikan bahwa tidak ada program-program aplikasi lain yang sedang melakukan operasi read/write ke dalam hard disk. Untuk memulai proses pemeriksaan dan perbaikan, klik tombol Start lalu tunggu sampai proses "scanning and repairing" benar-benar selesai.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara memperbaiki computer dengan safe mode

Cara memperbaiki computer dengan safe mode

Sebenarnya safemode jika dapat dimanfaatkan secara maksimal akan dapat berguna bagi kita, karena dengan safe mode, anda dapat memperbaiki komputer anda yang bermasalah, yang disebabkan oleh macam-macam masalah di komputer. seperti virus, erorr, dkk.untuk diketahui dalam safe mode sangat efektif untuk membasmi virus, karena dsalam safe mode operating system akan berjalan secara minimalis dan semua aplikasi di nonaktifkan.
Lebih dari itu safe mode ternyata memiliki fungsi yang lebih dalam lagi. Tidak hanya berkaitan dengan virus dan kawan-kawannya saja. Dalam safe mode, Anda dapat melakukan banyak perbaikan yang biasa dilakukan para teknisi komputer.
Masuk dalam safe mode bukankah langkah yang sulit. Pertama-tama nyalakan komputer atau restart komputer, lalu setelah selesai loading RAM, tekan F8. Dalam Windows XP, Anda akan diberikan beberapa pilihan untuk modul safe mode. Yang pertama Safe Mode with Networking, Safe Mode with Command Prompt dan yang terakhir Safe Mode saja. Bila Anda ingin dapat terhubung ke jaringan tempat komputer terhubung atau ingin menggunakan koneksi internet ketika berada dalam safe mode, maka pilihlah pilihan pertama. Bila akan menggunakan safe mode dalam bentuk command prompt seperti layaknya DOS atau Linux, gunakan Safe Mode with Command Prompt. Namun bila hanya ingin mengunakan Safe Mode biasa tanpa terhubung dengan jaringan apapun, pilihlah saja Safe Mode.
Jika Anda ingin menggunakan Windows XP Pro, maka dapat memilih login yang digunakan asalkan memiliki izin agai admin. Sedangkan, para pengguna Windows XP Home hanya ada login administrator yang ditawarkan dengan password yang dikosongkan. Sehingga hanya seseorang yang mengetahui password administrator utama saja yang dapat masuk dalam Safe Mode Windows XP Home.
Ketika akan masuk dalam Safe Mode, Anda akan ditanyakan apakah Anda yakin atau tidak. Jika ya, maka lanjutkan. Jika tidak lebihbaik mundur. Meskipun sebenarnya tidak akan berbahaya masuk dalam safe mode. Masuk dalam safe mode sama saja dengan login sebagai administrator. Tidak ada yang berbeda, selain keminimalisan operating system, perangkat keras, dan aktifnya aplikasi (perangkat lunak).
Menghilangkan Virus dalam Safe Mode
Pada awal wacana sempat dikatakan bahwa pembasmian virus dan kawan-kawannya sering manjadi agenda utama seseorang masuk dalam Safe Mode. Mungkin sebagian Anda sudah banyak yang mengetahui bagaimana menghapus virus dan modul biasa. Bagaimana dalam Safe Mode? Lebih mudah. Karena dalam safe mode tidak banyak pengaturan yang harus dilakukan. Sebagian besar aplikasi virus ternama pada modul Safe Mode akan otomatis melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, melakukan scanning pada Safe Mode memang cendrung lebih lama.
Selain virus yang sulit dibasmi, dalam Safe Mode Anad juga dapat menghapus adware dan spyware. Caranya sama saja. Jalankan program anti spyware dan anti adware, seperti halnya men-scan dengan anti virus. Maka, spyware dan adware pun dapat hilang layaknya virus.
Mengapa dengan Safe Mode bisa,sedangkan tanpa Safe Mode tidak? Karena pada umumnya aplikasi perusak sekali mendapat izin untuk aktif, maka ia akan trus menginstal dirinya setiap kali dihapus atau di-uninstall. Bahkan ada beberapa aplikasi adware atau spyware yang pada saat aktif memang tidak dapat dihentikan atau dihapus. Dalam Safe Mode semua aplikasi ini tertidur , sehingga dapat dimatikan. Dalam modul biasa aplikasi penggangu umumnya akan aktif pada saat komputer mulai dinyalakan.
Mengakses System Restore
System restore adalah salah satu fitur yang efektif untuk mengembalikan system Anda pada keadaan dimana kerusakan atau konflik sistem belum terjadi. Misalnya pemasangan driver yang tidak kompatibel dengan Windows XP. Dengan system restore, Anda dapat dengan mudah mengembalikan kondisi komputer kembali ke waktu dimana perangkat tersebut di install.
System restore dapat diakses melalui system tools, dalam modul normal. Namun adakalanya dimana kerusakan atau ketidakcocokan alat/driver mengakibatkan user sulit memasuki modul normal atau dapat disebut juga komputer gagal booting. Oleh sebab itu, salah satu jalan keluarnya adalah mengakses system restore dari modul Safe Mode.
Bahkan setiap kali akan memasuki Safe Mode, Anda akan selalu ditanya oleh komputer Anda apakah akan bekerja dalam safe mode atau hanya kan menjalankan system restore. Jika Anda ingin menjalankan system restore, pada saat awal memasuki safe mode pilih saja No.
Kemudian Anda dapat menjalankan system restore sebagaimana layaknya menjalankan system restore pada modul normal. Semua langkah dalam menggunakan system restore tidak ada yang berbeda, baik dalam Safe Mode maupun dalam modul normal. Untuk lebih jelas mengenai Safe Mode, bagaimana mengaturnya.
Memperbaiki Komputer Rusak
Komputer yang tidak dapat dipergunakan ada banyak sebabnya. Mulai dari aplikasi yang rusak sampai pada kerusakan fisik Beberapa kerusakan ini sebenarnya dapat dengan mudah diperbaiki dalam safe mode, ketimbang harus dibawa ke tempat servis yang tidak jarang membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Beberapa petunjuk di bawah ini nantinya dapat anda pergunakan untuk memperbaki beberapa kerusakan komputer dengan safe mode. Namun, terlebih dahulu Anda harus mengenali jenis kerukan apa yang dialami komput Anda.
Cara mengetahuinya adalah dengan mengidentifikasi di mana kegagalan terjadi. Jika komputer gagal menjalani proses booting, pada saat sedang loading Windows atau kemudian diam dan layar menjadi biru, maka kekacauan dat6ing dari driver atau hardware yang tidak cocok.
Sedangkan bila yang terjadi adalah system crash pada saat proses loading selesai dijalankan, atau pada saat Windows sedang melakukan proses star up, maka yang terjadi biang keladinya adalah aplikasi yang aktif pada saat star up. Baik karena proses instaliasi yang tidak sempuna, karena kompliknya aplikasi dengan aplikasi lain, atau hardware yang ada. Semuanya bisa saja menjadi penyebab.
Kerusakan Software
Kerusakan yang ditimbulkan oleh aplikasi cukup beragam, diantaranya adalah aplikasi tersebut dapat membuat system mengalami crash baik pada saat komputer selesai loading antar muka atau pada saat aplikasi dijalankan. Bahkan ada juga beberapa aplikasi atau service yang membuat system sepenuhnya gagal booting.
Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh aplikasi ini sebenarnya memiliki banyak solusi sebelum akhirnya diselesaikan dengan safe mode.
Yang pertma adalah dengan meng-uninstall aplikasi melalui control panel, Add/Remove Programs. Lalu install ulang. Yang kedua adalah dengan menjalankan system restore. Jika keduanya berhasil, maka tidak perlu masuk ke dalam Safe Mode. Namun jika keduanya tidak berhasil atau tiap kali melakukannya komputer selalu melakukan crash, karena konflik yang terjadi antara software dan hardware. Maka langkah selanjutnya barulah menggunakan Safe Mode. Langkah menggunakan Safe Mode juga akan dengan sendirinya harus Anda lakukan bila kerusakan membuat Anda sulit masuk dalam antar muka Windows XP yang normal. Umumnya ditimbulkan oleh aplikasi yang aktif pada saat startup.
Langkah awal adalah masuk dalam Safe Mode. Kemudian lakukan proses uninstall dari Safe Mode. Cara ini umumnya sangat efektif. Karena kemungkinan system mengalami konflik sangat minim.
Jika tidak mengetahui program apa saja pada saat start up, maka Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi khusus (yang dapat mendeteksi auto run aplikasi) atau dengan menggunakan perintah ‘msconfig’. Caranya tekan start kemudian klik run dan tulis msconfig, kemudian tekan Ok.
Setelah itu buka halaman start up. Pada halaman ini Anda dapat menandakan mana saja aplikasi yang ingin Anda pilih untuk tetap diaktifkann dan mana yang tidak. Lalu jalankan kembali ke Windows dalam modul biasa.
Namun jika tidak diketahui aplikasi mana yang mengacau, Anda perlu menjalankan trik berikut :
Jalankan ‘msconfig’ dalam safe mode lalu pilih bagian start up. Dan langsung tekan tombol Disable all. Tekan tombol apply lalu booting komputer Anda dalam modul biasa.
Kemudian dalam modul biasa, jalankan kembali msconfig dan buka kembali bagian start up.
Setelah itu, pilih salah satu persatu aplikasi untuk diaktifkan. Setiap kali mengaktifkan satu aplikasi, booting kembali komputer Anda.
Lakukan terus sampai Anda mengalami crash atau biasa muncul. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui sebenarnya aplikasi mana yang menjadi gara-gara.
Bila sudah diketahui, lakukan proses penonaktifan aplikasi tersebut atau menguninstall secara langsung aplikasi dalam Safe Mode.
Kerusakan Hardware
Jika Anda salah meng-update driver, dengan mudah Anda dapat menjalankan Roll Back Driver. Namun kadang untuk menjalankan rol back driver tidak sesederhana itu. Sebab bila ternyata terjadi konflik, maka akan ada kemunkian system crash dan tidak mau booting ke dalam modul normal sehingga proses roll back driver harus dilakukan dalam Safe Mode.
Proses roll back driver dapat dilakukan jika memang Anda mengetahui driver mana yang bermasalah.
Umumnya permasalahan driver bila tidak karena salah drivernya, maka kesalahan lain adalah sriver yang rusak tidak dapat diterima oleh operating system. Dalam Windows XP, Anda boleh mencurigai driver-driver yang tidak memilki sertifikasi Windows XP. Cara mengetahui driver mana saja yang tidak memiliki sertifikasi Windows XP adalah dengan menjalankan perintah ’sigverif’.
Namun bermasalah dengan operating system Anda. Oleh sebab itu, Anda harus mengetesnya satu per satu. Sebelum mengetes, sebaiknya Anada jalankan ’sigserif’ tersebut dalam modul Safe Mode. Lalu setelah Anda mengetahui driver mana saja yang bukan bersetifikasi Windows cut dan paste file tersebut dari :C\windows\system32\driver\ ke dalam folder yang Anda buat sendiri (misalnya diberikan nama back up).
Kemudian kembalikan (dengan cut dan paste) satu persatu ke dalam driver kedalam folder :C\windows\system32\driver\ satu per satu sambil me-roboot komputer dalam modul biasa-pada setiap satu file dipindahkan-sambil Anda mengalami masalah atau sampai kmputer tidak mau me-reboot tau crash. Dengan begitu, Anda akan mengetahui driver mana yang bermasalah. Cut dan paste driver tersebut kembali ke folder yang Anada buat sebelumnya. Lalu cari penggantinya yang lebih baik. Bila sudah dapat di install kembali drivernya.
Namun, jangan lakukan hal ini pada driver VGA. Untuk driver VGA caranya cukup dengan rool back driver atau meng-update drivernya. Dalam mengakses menu driver VGA dalam Safe Mode adalah sebagai berikut. Setelah jalankan Safe Mode, klik kanan pada dekstop, lalu pilih properties. Kemudian itu pilih halaman setting, tekan tombol Advance di bagian bawahnya. Lalu pada halaman adapter tekan tombol Properties. Pada halaman driver Anda dapat melakukan tindakan-tindakan yang disebutkan tadi.
Bila ada perangkat yang setelah dipasang justru membuat komputer crash atau membuat menolak booting, maka Anda harus men-Disable-kan terlebih dahulu perangkat tersebut dalam modul Safe Mode. Kemudian cari driver yang benar kemudian install driver tersebut dalam modul normal. Setelah terinstall dengan benar, barulah enable-kan kembali perangkat Anda dalam modul normal juga.
Tidak jarang juga berkaian dengan VGA adalah niladi refresh rate yang tidak sesuai dengan kemampuan monitor, sehingga kadang monitor tidak mau menampilkan antarmuka operting system-nya dengan baik. Cara memperbaikinya tekan tombol F8 (seperti akan masuk dalam Safe Mode) namun jangan plih safe mode, melainkan pilih Enable VGA Mode. Dengan begini komputer akan me-reset pengaturan VGA pada nilai standard yaitu resolusi 640×480 dengan refresh rate 60 Hz. Untuk mengubahnya tekan menu Start, Control Panel, Display, Settings, Advance. Kemudian dalam halaman Adaptor tekan tombol ‘list all modes’. Cobalah opsi yang Anda inginkann, bila tidak ada keganjilan, berati cocok. Jika sudah cocok, reboot kembali komputer dalam modul normal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Masuk Ke Safe Mode Di Windows 7, Vista dan Xp Pada Komputer Anda

Cara Masuk Ke Safe Mode Di Windows 7, Vista dan Xp Pada Komputer Anda



ABDUL WAHID


Untuk dapat masuk ke safe mode di windows 7 dapat anda lakukan dengan mengikuti  beberapa cara seperti yang disebutkan pada langkah langkah berikut ini:

* Cara pertama untuk masuk ke Safemode Windows 7
  1. Hidupkan komputer anda seperti biasa.
  2. Saat tampilan boot warna hitam mulai muncul, tekan tombol F8 di keyboard anda sebelumlogo windows muncul.
  3. Gunakan tombol tombol kursor tanda panah di keyboard untuk memilih Safe mode dipilihan yang ditampilkan pada layar.
  4. Setalah kursor berhenti pada pilihan Safe Mode lalu tekan tombol Enter. Dan anda akan masuk ke Safe Mode di windows 7
     
* Cara Kedua masuk ke safe mode windows 7
Cara ke Dua ini dengan menggunakan RUN, cara ini dilakukan tanpa harus menekan tombol sebelum windows masuk ke desktop.
windows 7 boot option
  1. Buka start menu dan klik Run
  2. Lalu di ketikkan “msconfig
  3. Pilih pada tab Boot.INI
  4. Pada pilihan  Boot.INI, checklist pada radio button /SAFEBOOT dan pilih minimal
  5. Setelah selesai restart komputer anda, maka secara otomatis tanpa harus menekan tombol F8, windows anda akan secara otomatis masuk ke safe mode.
  6. Jangan lupa mengembalikan settingan awal msconfig agar komputer anda tidak berjalan pada safemode setelah anda selesai.
Secara umum cara untuk dapat masuk ke safe mode di windows XP dan Vista caranya mirip dengan cara masuk ke safe mode mindows 7. Maka anda dapat menerapkan cara seperti yang telah dijelaskan diatas untuk komputer dengan sistem operasi Xp maupun Vista.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Update Status Facebook Via Berbagai Media

Update Status Facebook Via Berbagai Media


Anda harus  login ke Facebook sebelum mengupdate status anda menggunakan tool ini

 
Anda bisa saja membuat aplikasi facebook update dtatus via nama yang anda inginkan. Misal melalui kost-kost an dan sebagainya lalu bagaimana cara membuat aplikasi update status facebook via…..?

1. Login ke facebook
2. klik link ini http://www.facebook.com/developers/createapp.php
* Isi Application Name nya dengan yang kamu suka. nama aplikasi akan menjadi nama via “anu” nya seperti octopus office atau blackberry  pinjaman dan nama lain yang anda inginkan
* Pilih Agree
* Klik Create Application
3. klik link edit setting jika kamu ingin meng-upload icon aplikasi, icon ini akan muncul nanti di bawah status
4. cari change your icon, upload gambar yang kamu inginkan, lalu klik save change
5. kembali ke halaman di atas, lalu copy aplikasi ID yang kamu buat
6. masuk ke alamat ini http://www.facebook.com/widgets/livefeed.php?app_id=xxx ganti xxx dengan aplikasi ID di atas
7. lalu akan muncul halaman baru,
8. Klik “Update your status about this event”, isikan dengan status yang ingin disampaikan, Klik post
9. Selesai, segera periksa di beranda atau halaman profil kamu apakah status mu berhasil apa tidak

itu saja tips dari saya semoga bermanfaat,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS